(Surabaya-MAN Kota Surabaya). Tubercolusis (TBC) merupakan salah satu penyakit menular yang bisa menyerang siapa saja. Tidak terbatas golongan usia. Penyakit  ini menyerang organ paru-paru manusia. Hal tersebut  bisa terjadi di berbagai usia.  Untuk menghindari perluasan penyakit ini, pemerintah Kota Surabaya  mengadakan sebuah gerakan  pengendalian TBC di Kota Surabaya.

Dokter Isti, sedang memeriksa Bapak Nasrul, salah satu guru MAN.

Hari ini, Selasa, 30 Januari 2024, UPTD Puskesmas Medokan Ayu bekerja sama dengan MAN Kota Surabaya  merealisasikan gerakan pengendalian tubercolusis di area MAN Kota Surabaya. Bertempat di UKS, skrining kesehatan dan pemeriksaan kesehatan terintegrasi tersebut diperuntukkan kepada semua guru-karyawan dan siswa asrama. Ada sekitar 90 orang guru dan pegawai serta sekitar 15 orang siswi asrama MAN Kota Surabaya yang menjalani pemeriksaan tersebut.

”Pemeriksaan kesehatan terintegrasi sebagai upaya percepatan eliminasi penyakit TBC di Kota Surabaya ini merupakan himbauan dari Bapak Walikota Surabaya, Eri Cahyadi.  Pemeriksan diperuntukkan kepada warga Surabaya. Hal ini dijelaskan pula dalam surat dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya, nomor : 400.7.8.1/1471/436.7.2/2024.  Surat tersebut juga merupakan tindak lanjut dari Peraturan Presiden nomor 67 Tahun 2021 tentang penanggulangan tubercolusis,” Jelas Ibu Lely, tenaga TU UPTD Puskesmas Medokan Ayu Surabaya.

Ibu Lely, tenaga TU UPTD Puskesmas Medokan Ayu sedang berinteraksi dengan siswa sekaligus mengumpulkan bahan untuk dijadikan data pemeriksanaan tubercolusis.

”Kami mengadakan pemeriksaan kesehatan yang terintegrasi di MAN Kota Surabaya.  Hal ini disebabkan MAN Kota Surabaya adalah wilayah kerja UPTD Puskesmas Medokan Ayu Surabaya,” lanjutnya.

Para guru, siswa, dan karyawan MAN Kota Surabaya mengikuti kegiatan ini dengan baik. Mereka rela mengantri menunggu giliran. Demikian juga dengan siswa MAN Kota Surabaya yang saat ini tinggal di asrama. Mereka juga melaksanakan pemeriksaan kesehatan ini dengan baik.

Bapak Toif, sedang mendengarkan keterangan dokter dengan baik dan serius.

Medical chek up yang  dilakukan meliputi pemeriksaan tekanan darah, gula darah, TBC, cek tinggi badan, dan berat badan,” jelas ibu Isti, dokter yang bekerja di UPTD Puskesmas Medokan Ayu Kota Surabaya.

Skrining kesehatan dilakukan juga kepada sejumlah siswa asrama.

Ketika ditanya tentang hasil pemeriksaan kesehatan terintegrasi guru – karyawan beserta siswa yang tinggal di asrama MAN Kota Surabaya, dokter Isti mengatakan bahwa sejauh ini kondisi kesehatan warga MAN Kota Surabaya tergolong normal. Walaupun ada beberapa orang yang harus melaksanakan pemeriksaan kesehatan lebih lanjut.

Pemeriksaan tinggi badan dan berat badan sedang dilakukan kepada Ibu Ismi Marijam, guru MAN Kota Surabaya.

”Pemeriksaan kesehatan terintegrasi seperti ini memang diperlukan terutama untuk kita yang bekerja. Kita bisa mengetahui perkembangan kondisi kesehatan kita,” kata Ibu Diana, Guru Matematika MAN Kota Surabaya.

Wiji

One thought on “Cegah Tubercolusis dengan Skrining Kesehatan Terintegrasi”
  1. […] Surabaya-MAN Kota Surabaya). Tubercolusis (TBC) merupakan salah satu penyakit menular yang bisa menyerang siapa saja. Tidak terbatas golongan usia. Penyakit  ini menyerang organ paru-paru manusia. Hal tersebut  bisa terjadi di berbagai usia.  Untuk menghindari perluasan penyakit ini, pemerintah Kota Surabaya  mengadakan sebuah gerakan  pengendalian TBC di Kota Surabaya. Baca Selengkapnya… […]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *