#kankemenagkotasurabaya
#mankotasurabaya
#hadirsebagaiinspirasi
(Bumi Perkemahan Obis Trawas-MAN Kota surabaya) Proyek penguatan profil pelajar Pancasila bisa dilakukan dengan berbagai cara. Sebagaimana hari ini, Selasa, 13 Agustus 2024, MAN Kota Surabaya mendidik siswa barunya dengan penanaman pendidikan karakter pada Penguatan Profil Pelajar Pancasila Kurikulum Nasional. Kegiatan tersebut dilakukan melalui kompetisi gelar ketangkasan, hias tenda, pameran hasta karya pramuka, dan gelar pentas seni, (yang dilakukan malam ini). Kegiatan ini dilakukan di bumi perkemahan OBIS Trawas Pacet Mojokerto. Kegiatan yang dimulai pada Senin, 12 Agustus 2024 kemaren hingga besok, 14 Agustus 2024. Kegiatan ini diikuti oleh 550 orang peserta yang terdiri atas 440 siswa kelas X, 60 orang siswa anggota pramuka Ambalan yang terdiri kelas XI dan XII, anggota PMR, dan 32 orang guru pembina.
Dengan mengusung judul ”Kemah Gembira, Sehat Jiwa Raga,” kegiatan ini menjadi salah satu upaya MAN Kota Surabaya untuk mendidik siswanya dengan penguatan pendidikan karakter yang bisa digali dalam kegiatan kepramukaan. Variasi pembelajaran proyek P5RA ini adalah pengejawantahan kurikulum merdeka yang saat ini menjadi kurikulum nasional. Desain kolaborasi beberapa mata pelajaran dengan pramuka Ambalan MAN Kota Surabaya, yang tergabung dalam proyek P5 adalah variasi proyek P5RA dalam pembelajaran proyek di MAN Kota Surabaya.
Hal istimewa dalam kegiatan pramuka kali ini adalah penanaman pendidikan karakter kepada siswa secara nyata. Gelar ketangkasan yang dilakukan hari ini, dengan menciptakan game-game ketangkasan dari siswa merupakan salah satu pembelajaran kepada siswa. Siswa belajar kreativitas dengan menciptakan berbagai game ketangkasan. Selain itu, game ini juga mengajarkan kepada siswa untuk belajar kompak saat bekerja dalam tim, mereka dilatih kerja sama, bertoleransi, saling menolong, saling menghormati dan lain sebagainya. Tidak hanya itu, saat para siswa melakukan gelar hias tenda, gelar pameran hasta karya, dan gelar pentas seni yang dilakukan malam ini, merupakan pembelajaran karekter yang juga sangat nyata dilakukan oleh siswa. Mereka melakukan pembelajaran tersebut secara langsung.
Pada pembelajaran pendidikan karakter yang dilakukan dalam kegiatan kemah gembira ini, para siswa dituntut untuk belajar menjadi pemimpin. Para siswa ini belajar untuk menjadi pemimpin di lingkungan terkecil pada kelompoknya. Mereka belajar berpikir kritis, berkreasi, berkolaborasi, saling menolong antara sesama teman, bertoleransi, bertenggang rasa, patuh kepada pemimpin, dan lain sebagainya. Menjadi pemimpin untuk diri sendiri, memanajemen diri sendiri, memposisikan diri sendiri untuk bertanggung jawab kepada siri sendiri, bertanggung jawab kepada orang lain dan kelompoknya, secara nyata dikerjakan pada kegiatan ini.
Konsep kolaborasi dalam pembelajaran pendidikan karakter yang kuat seperti ini ketika ditanamkan kepada siswa dalam kegiatan kepramukaan, menciptakan kesan tersendiri bagi siswa. Di sepanjang kegiatan, para siswa ini, mengikuti kegiatan dengan gembira dan antusias. Kadang mereka tertawa tertawa gembira di sepanjang kegiatan. Terkadang mereka terlihat serius lantaran harus dituntut berpikir untuk menciptakan ide kreatif. Kadang juga, mereka harus capek berkegiatan fisik. Saat para siswa harus berjajar antri makanan, salah satu pembelajaran kecerdasan emosi. Mereka, para siswa itu harus belajar sabar untuk mengantri makanan. Bahkan, sebagian dari mereka harus belajar sabar untuk menunggu makanan yang masih dimasak. Mereka juga harus berpuasa untuk tidak menggunakan handphone. Kadang juga, mereka mengantuk saat harus bangun di tengah malam untuk mengikuti qiyamul lail. Tentunya, hal semacam ini tidak ditemui dalam pembelajaran secara teoritius di dalam kelas. Dalam kegiatan kepramukaan ini mereka dilatih tentang apa itu kedisiplinan yang merupakan elemen penting dalam sebuah pendidikan karakter mereka. Suasana bumi perkemahan Obis, terasa ramai dan semarak oleh suara gembira dan cerianya para siswa yang sedang belajar.
Siang ini, mereka juga melakukan penjelajahan. Banyak hal yang bisa dipelajari siswa saat penjelajahan. Mereka secara langsung bisa menikmati alam nyata yang luas, bertadabur alam, menikmati udara segar pegunungan. Mereka menjelajah area bumi perkemahan Obis yang terletak di pegunungan trawas Mojokerto.
Bapak Drs. Fathorrahman M.Pd, dalam sambutan pembukaan pada Senin, 12 Agustus 2024 kemarin mengatakan bahwa MAN Kota Surabaya akan menyiapkan peserta didiknya untuk menjadi anak anak yang hebat dan bisa masuk di PTN di berbagai penjuru negeri. Salah satu hal yang dilakukan adalah memberi penguatan pendidikan karakter kepada siwanya melalui kegiatan seperti ini.
”Kalau tahun lalu yaitu tahun 2023, kakak-kakak kalian, siswa siswi MAN Kota Surabaya bisa mencapai 77,5% dari 400 siswanya bisa masuk PTN dengan berbagai jalur. Dan, tahun ini, ternyata kakak-kakak kalian bisa menjadi 85,72% dari siswa kelas XII MAN Kota Surabaya yang bisa masuk ke PTN. Capaian ini, tentunya tidak bisa begitu saja. Capaian seperti kakak-kakak kalian itu, juga tentunya karena kedisiplinan. Oleh karena itu, di tempat ini kalian harus belajar kedisiplinan, supaya kalian bisa meraih hasil yang lebih baik dari kakak-kakak kalian. Kita siapkan kalian, para siswa baru ini untuk bisa mencapai prestasi seperti kakak-kakak kalian. Dan, tentunya, semua itu tidak lepas dari doa-doa, doa kalian semua,” kata Bapak Fathorrahman, seorang kepala madrasah yang penuh dengan inovasi dan kebijakan perubahan untuk MAN Kota Surabaya.
Semua siswa pun merasa senang dan bahagia dalam kegiatan ini. Setiap ditanya kesan dan komentar pada kegiatan ini, dengan serentak mereka menjawab sangat senang dan seru.
”Senang, happy, semangat karena da banyak teman-teman, dan seru kami bisa melihat alam luas,” ucap Dewi Arofiah dan Aliyah siswa kelas X-J
Sementara Khairaf, dari kelas X-G, Muhammad Rahardian dari kelas X-G, dan Bintang dari kelas X-F mengatakan hal yang sama dengan teman-temannya. Mereka merasa bahwa kegiatan ini sangat menyenangkan dan sangat seru.
”Wah, ini sangat seruuuuuu Bu, banget banget seru,” kata Khairaf dari kelas X-G, pernyataan itu juga dibenarkan oleh Muhammad Rahardian dari kelas X-G serta Bintang dari kelas X-F.
”Terutama, saat kita penjelajahan, sangat senang, kita bisa bersama alam,” kata mereka.
Kemah Gembira, MAN Kota Surabaya, sebuah langkah konkrit upaya MAN Kota Surabaya sekaligus kontribusi yang konstruktif MAN Kota Surabaya dalam mendidik anak bangsa menjadi generasi yang tangguh, cinta tanah air dan bangsa serta memiliki kekuatan iman yang tangguh dan keteguhan dalam mengemban ajaran agama. Semoga ke depan akan lahir pemimpin-pemimpin bangsa, pioner pioner bangas, dan pahlawan-pahlawan bangsa, di masa depan dari MAN Kota Surabaya. Aamiin. Wiji
#KementrianSemuaAgama