#kankemenagkotasurabaya
#mankotasurabaya
#hadirsebagaiinspirasi
(Surabaya-MAN Kota SUrabaya) MAN Kota Surabaya selalu membuka diri kepada seluruh perguruan tinggi di lingkungan Kementrian Agama untuk berkolaborasi. Kolaborasi tersebut merupakan media transformasi ilmu pengetahuan dari perguruan tinggi kepada madrasah.
(Pembantu Dekan III Fakultas Ushuluddin UINSA, Bapak DR Andy Suarko, Kepala MAN Kota Surabaya Bapak Drs Fathorrahman M.Pd, Bapak dan Ibu guru pamong, serta adik adik mahasiswa UINSA)
Seperti halnya acara yang digelar pada Senin, 12 Februari 2024 kemarin, MAN Kota Surabaya menerima mahasiswa dari Fakultas Ushuluddin Universitas Negeri Sunan Ampel Surabaya. Ada 12 orang mahasiswa yang akan melakukan asistensi mengajar. Tentu saja, program ini disambut sangat baik oleh kepala madrasah.
(Kepala MAN Kota Surabaya, Bapak Drs Fathorrahman M.Pd dan Pembantu Dekan III Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UINSA, Bapak DR Andy Suarko, M.Si, saat memberi sambutan)
”Terima kasih sudah datang ke madrasah kami untuk bersilaturahmi sekaligus bekerja sama. Dua bulan lalu, ruangan ini juga dipakai oleh mahasiswa UINSA dan UNESA yang juga melakukan hal yang sama. Mereka mengajar siswa kami mendampingi guru – guru kami,” kata Bapak Fathorrahman, dengan sangat ramah.
(Mahasiswa UINSA yang melakukan asistensi mengajar di MAN Kota Surabaya)
\Sementara itu, menurut Bapak DR. Andy Suwarko, Pembantu Dekan III Fakultas Ushuluddin, Universitas Negeri Sunan Ampel Surabaya, asistensi mengajar yang dilakukan mahasiswa Fakultas Ushuluddin di MAN Kota Surabaya merupakan salah satu upaya UINSA membekali mahasiswa dalam menghadapi tantangan zaman.
Selain itu, menurutnya, asistensi mengajar model kolaboratif memberikan pengalaman nyata kepada mahasiswa tentang dunia mengajar. Bekal teoritis mengenai proses belajar mengajar yang telah diterima di kampus dapat direalisasikan di lapangan. Program asistensi mengajar ini mengemban prinsip MBKM yaitu Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Dalam prinsip tersebut, disebutkan bahwa perguruan tinggi harus memfasilitasi pembelajaran pada lembaga non perguruan tinggi.
(Bapak dan Ibu Wakil Kepala Madrasah)
”Yang jelas, pada program ini, mahasiswa dituntut memiliki kemampuan problem solving yang baik karena masing masing satuan pendidikan memiliki masalah dan ciri khas yang berbeda. Di sinilah, mahasiswa didorong harus dapat melakukan inovasi dan kontribusi berkelanjutan untuk mengembangkan pendidikan di tempat mitra MKBM,” terangnya, saat ditemui secara terpisah.
“Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UINSA mengimplementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diinisiasi oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Sebab, pada program MBKM ini, memberikan fleksibilitas dan atonomi kepada mahasiswa. Hal ini memungkinkan mereka untuk mempelajari keilmuan dan pengalaman sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Dengan karakteristik yang fleksibel, program ini diharapkan dapat membekali mahasiswa dengan kreativitas, potensi diri, dan keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja,” terangnya..
”Terima kasih yang sebesar besarnya kami sampaikan kepada Bapak Kepala MAN Kota Surabaya yang begitu ramah, hangat dan terbuka menerima kami. Terima kasih juga untuk semua keramahan dan kenyamanan yang diberikan kepada kami,” lanjutnya. (Wiji)
#KementrianSemuaAgama