#kankemenagkotasurabaya

#mankotasurabaya

#hadirsebagaiinspirasi

(Surabaya – MAN Kota Surabaya) Pendidikan Karakter merupakan salah satu elemen dalam Profil Pelajar Pancasila. Hal tersebut juga menjadi substansi Kurikulum Merdeka. Implementasi pendidikan karakter dalam Kurikulum Merdeka bisa diwujudkan dalam berbagai bentuk. Misalnya saja pada kegiatan “MANDORA” (MAN Donor Darah) yang dilaksanakan oleh Ekstrakulikuler PMR MAN Kota Surabaya bekerja sama dengan PMI, pada Rabu, 7 Februari 2024 kemarin.

MAN Donor Darah merupakan salah satu upaya sekaligus tanggung jawab madrasah dalam menanamkan jiwa kemanusiaan sekaligus pendidikan karakter yang menjadi salah satu substensi Kurikulum Merdeka kepada siswa. Kegiatan yang dilaksanakan di aula madrasah ini diikuti ratusan siswa. Ada 256 siswa yang berpartisipasi dalam kegiatan donor darah ini.

(Siswa yang mendonor cek registrasi sebelum di screening.)

Bu Anita Kurnia Rahayu selaku pembina Ekstrakulikuler MAN Kota Surabaya mengatakan bahwa tujuan dari diadakannya kegiatan ini adalah karena Ekstrakulikuler PMR MAN Kota Surabaya ingin mencoba membuat acara yang nantinya bisa dijadikan sebagai suatu bentuk amal dan nantinya amal itu bisa bermanfaat di akhirat. Kegiatan donor darah ini juga masuk ke dalam program kerja Ekstrakulikuler PMR MAN Kota Surabaya yang ingin diwujudkan sejak dulu.

“Program ini, itu mungkin selaras dengan apa yang kita lakukan sebagai Ekstrakulikuler PMR dengan salah satunya adalah bekerja sama dengan PMI untuk melaksanakan donor darah,” terang Ibu Anita.

Banyak sekali siswa yang antusias dalam mengikuti MANDORA, mengingat bahwa dengan mengikuti kegiatan ini, mereka turut berpartisipasi dalam membantu sesama dan menyelamatkan banyak nyawa. Kegiatan donor darah juga dapat membuat tubuh menjadi lebih sehat. Banyak sekali manfaat donor darah seperti dapat melancarkan aliran darah, produksi sel darah merah menjadi meningkat, serta meningkatkan kesehatan jantung,” terang Ibu Anita ketika ditanya tim Jurnalistik di sela-sela kegiatan donor darah.

Tak hanya itu, Bu Anita juga menambahkan bahwa manfaat yang bisa diambil dari kegiatan MANDORA ini untuk mewujudkan generasi yang lebih sehat. Tentu saja, hal ini juga menjadi upaya untuk menghindari berbagai penyakit.

(Pendonor mengisi absen terlebih dahulu sebelum masuk ke aula untuk tahapan selanjutnya)

“Karena sebetulnya untuk bisa menjadi donor darah, ternyata ada screening-nya sendiri. Kalo kita lolos tes hari ini kita bisa mendonorkan darah. Tapi nanti belum tentu darah kita bisa diterima. Karena nanti darah kita di cek juga. Kalo misalnya darah kita di cek di lab, dan darah kita itu ada penyakit tertentu, terus ada bentuk-bentuk yang membuat darah kita tidak bisa disumbangkan, maka kita akan dipanggil atau dari email, untuk disurati,” lanjut Bu Anita saat ditanya oleh tim Jurnalistik kemarin.

“Sebenarnya ya cuma mau aja sih buat donor darah. Barangkali juga bisa bermanfaat buat orang lain, alhamdulillah,” kata Farah salah satu siswa yang berpartisipasi mendonorkan darahnya.

(Bapak Sayuhdi, guru yang berpartisipasi mendonor sedang di ambil darahnya)

Donor dilakukan dengan tahapan di cek terlebih dahulu apakah pendonor tersebut tidak sedang sakit, berat badannya mencapai kategori layak untuk mendonor, tidak dalam pengaruh obat-obatan maupun itu jamu atau lainnya, juga tidak memiliki penyakit kronis seperti HIV, AIDS, Jantung, Paru-paru, Ginjal, dan Kencing Manis bukan seperti sakit lambung, tenggorokan, atau yang ringan lainnya. Jika pendonor lolos dalam screening tersebut, maka pendonor akan diarahkan menunggu antrian terlebih dahulu untuk diambil darahnya. Setelah pendonor selesai diambil darahnya, pendonor pun boleh kembali ke kelas dengan diberi asupan makanan yang sehat untuk mendorong tubuh memproduksi darah kembali.

“Untuk pengadaan kegiatan donor darah sendiri bukan hal yang baru untuk PMR MAN Kota Surabaya. Tetapi hadir nya kegiatan MANDORA ini merupakan sebuah terobosan baru setelah kegiatan donor darah itu sendiri vakum selama 2-3 tahun, yang disebabkan karena pandemi covid-19 dan masalah lainnya,” kata Azra selaku Ketua Ekstrakulikuler PMR MAN Kota Surabaya saat ditanya oleh tim Jurnalistik saat itu.

Reporter Lapangan : Ksatria, Vanneza, Sahda, dan Ghina (Tim Jurnalistik MAN Kota Surabaya)

Photo by Akbar, Reva, dan Faiza (Tim Jurnalistik MAN Kota Surabaya)

Editor : Wiji

#KementrianSemuaAgama

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *