#kankemenagkotasurabaya#

#mankotasurabaya#

#hadirsebagaiinspirasi#

(Surabaya-MAN Kota Surabaya) Masjid Kanzul Hikmah MAN Kota Surabaya merupakan sarana madrasah yang memiliki peran sebagai laboratorium untuk pembinaan pendidikan agama bagi siswa. Begitulah salah satu statement yang disampaikan oleh Bapak Muhammad Suwar, Waka Kesiswaan MAN Kota Surabaya sekaligus pembina takmir masjid Kanzul Hikmah. Statement tersebut disampaikan dalam paparan selayang pandang tentang  kiprah dan sepak terjang takmir masjid Kanzul Hikmah kepada para tamu strudi tiru dari MAN Bondowoso.

Hari ini,  12 Desember 2024, telah dilakukan studi tiru  dari  MAN Bondowoso ke MAN Kota Surabaya. Rombongan studi tiru tersebut kurang lebih terdiri atas para siswa aktivis takmir mushollah MAN Bondowoso beserta beberapa orang guru, kepala tata usaha dan komite.  Tentu saja, tujuan studi tiru ini untuk belajar tentang Pengelolaan Masjid Madrasah sebagai Laboratorium Keagaman.

(Peserta studi tiru)

Studi tiru ini disambut oleh seluruh siswa yang merupakan anggota  takmir-takmiroh masjid MAN KOTA Surabaya. Dewan pembina takmir yang terdiri atas Bapak dan Ibu guru PAI juga hadir pada acara tersebut. Para tamu rombongan disambut baik dan ramah. Mereka ditempatkan di aula MAN Kota Surabaya. Acara secemonial penyambutan studi tiru tersebut dimulai pukul delapan pagi hingga sebelas siang. Acara tersebut diikuti sekitar seratus orang lebih.

Kegiatan studi tiru ini diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan do’a pembuka. Dilanjutkan sambutan kedatangan oleh  Bapak Drs. H. Fathorrohman, M. Pd, Kepala MAN Kota Surabaya. Rasa terima kasihpun disampaikan Bapak Fathorrahman kepada para tamunya.

 “Terimakasih kami sampaikan kepada MAN Bondowoso yang telah mempercayai kami, MAN Kota Surabaya, sebagai tujuan studi tiru. Tujuan kegiatan studi tiru ini merupakan thalabul ilmi antara MAN Bondowoso ke MAN Kota Surabaya. Alhamdulillah masjid kami sudah dikelola sendiri oleh para siswa. Para siswa tersebut kami beri kewenangan untuk mengelola sendiri urusan masjid. Mulai dari imamnya, khatibnya, sampai sholat jum’at, semua dilakukan oleh siswa.  Dan, Alhamdulillah kami baru saja memperbesar area masjid.  Kalau dulu, aula ini dipakai untuk sholat dhuha putri, sekarang sudah berpindah ke masjid lantai dua,” kata Bapak Fathorrahman.

”Anak-anakku, memang studi banding itu bagus sekali, studi banding itu perlu. Kita di rumah sendiri merasa besar. Ternyata, di luar sana ada yang jauh lebih besar. Karena ilmu di tempat kita belum tentu lebih besar dari ilmu di tempat lain,” lanjutnya.

 ”Kami  memohon maaf jika selama di sini, ada banyak kekurangan. MAN Kota Surabaya juga memohon maaf karena MAN Kota Surabaya masih banyak kekurangan, dan sangat menerima saran apabila ada kekurangan itu,” kata Bapak Fathorrahman.

Sementara itu Bapak Syamsul Arifin,  kepala TU MAN Bondowoso, menyampaikan rasa terima kasih kepada MAN Kota Surabaya yang telah menerima rombongan dari MAN Bondowoso dengan baik.

”Terimakasih telah menerima kunjungan kami.  Maksud dan tujuan kami, untuk  bersilaturahim. Harapan kami akan menemukan hal baru, inovasi baru. Kami juga memohon maaf karena merepotkan.  Bahkan, kami sampai dijemput. Hal ini menunjukkan bahwa apresiasi MAN Kota Surabaya  sangat baik dalam menyambut kedatangan kami. Semoga dengan silaturahmi ini barisan anak- anak di Kementrian Agama semakin kuat, ” Kata Bapak Syamsul Arifin.

Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan penyerahan kenang-kenangan berupa cendera mata dari kedua pihak, dilanjutkan dengan  foto bersama. Selanjutnya penyampaian materi selayang pandang oleh Bpk. Muhammad Suwar, S. Pd. M. Pd. Menurut Bapak Suwar, masjid sebagai laboratorium keagamaan.  

(Penyerahan cendera mata kenang-kenangan dari kedua pihak)

”Masjid Kanzul Hikmah MAN Kota Surabaya sudah terdaftar di kementrian agama. Dari Strukturnya, yaitu penasehat oleh Kepala Madrasah , dewan pembina oleh Bpk/ibu guru PAI, lalu takmir-takmiroh dari para siswa. Takmir- takmiroh sendiri terdiri dari kelas keagamaan MAN Kota Surabaya. Jadi, mereka harus siap jika menjadi khatib. Hal tersebut sudah disiapkan sejak diklat selama tiga hari. Masa kerja mereka satu tahun tahun, dengan inti dari kelas XI, terang Pak Suwar.

Selanjutnya materi disampaikan oleh dua orang perwakilan takmir- takmiroh. Mereka menjelaskan profil Masjid Kanzul Hikmah, visi-misi, struktur keorganisasian, tugas dan penanggung jawab bagi para pengurus, serta program kerja. Setelah pemaparan  materi selesai, para tamu dari MAN Bondowoso tersebut diajak untuk mengelilingi Masjid Kanzul Hikmah MAN Kota Surabaya. Mereka pun berkeliling melihat-lihat sekitar area masjid.  

(Bersahaja. Anggota takmir-takmkroh masjid Kanjul Hikmah MAN Kota Surabaya menyambut kedatangan para tamu dengan ramah, baik dan bersahaja)

“Menurut saya takmir- takmiroh disini lumayan bagus.  Karena mereka sudah dapat mengelola masjid sendiri. Kami juga sangat terkesan karena teman teman takmiroh dapat turun langsung ke lapangan. Harapannya, kita dari MAN Bondowoso nantinya juga dapat mencontoh,” kata Rofiq, siswa dari MAN Bondowoso.

Sementara itu, Ibu Endang, salah satu guru yang mendampingi studi tiru MAN Bondowoso menyampaikan kesan yang mendalam tentang masjid Kanzul Hikmah MAN Kota Surabaya.

“Saya sangat terkesan terhadap takmir dan takmiroh Masjid Kanzul Hikmat MAN Surabaya.  Kepercayaan yang sudah diberikan pada anak anak ini sangat besar.  Seperti menjadi bilal menjadi  khotib semua dari anak-anak. Kami sangat terkesan tentang itu.  Dan, yang disampaikan tadi, menurut kami banyak sekali ilmu.  Harapannya, kami dapat mengambil banyak hal dari sini untuk dikembangkan di sekolah kami,” Ujar Ibu Endang, salah satu guru pendamping studi tiru  dari MAN Bondowoso.

(Terkesan dengan takmir – takmiroh masjid Kanjul Hikmah MAN Kota Surabaya. Tim Jurnalis MAN Kota Surabaya melakukan wawancara)

Selain sebagai laboratorium,  masjid juga berperan sebagai media penananaman nilai-nilai  kebajikan dan kemaslahatan umat manusia. Semoga kehadiran Masjid Kanzul Hikmah MAN Kota Surabaya bersama dengan  organisasi kemandirian takmir-takmirohnya, mampu menjadi embrio pembangunan nilai-nilai kemaslahatan umat manusia di masa depan.  Harapannya, hal tersebut dapat mengimbaskan kepada madrasah-madrasah lain di kementraian agama. Disamping itu, ini merupakan salah satu persembahan kementrian agama untuk pembangunan peradapan bangsa di masa depan melalui kiprah – kiprah pendidikan di madrasahnya.

Reportase by Revalina, Anniy Althofunnisa (Tim Jurnalistik MAN Kota Surabaya)

Photo by  Akbar,  Iffah (Tim Jurnalistik MAN Kota Surabaya)

Editor by Wiji Laelatul Jum ah (Humas, Pembina Ekstrakurikuler Jurnalistik MAN Kota Surabaya)

#KementrianSemuaAgama#

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *