#kankemenagkotasurabaya
#mankotasurabaya
#hadirsebagaiinspirasi
(Surabaya-MAN Kota Surabaya) Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Rahmatan Lil Alamin (P5RA) MAN Kota Surabaya merupakan salah satu karakter kurikulum merdeka yang dilanjutkan dalam kurikulum nasional. Ternyata, hal ini menciptakan nuansa baru di dunia pendidikan, termasuk MAN Kota Surabaya. P5RA memunculkan pemandangan baru di madrasah. Pemandangan yang mencerminkan geliat pendidikan madrasah yang unik dan berbeda dengan hari biasanya. Seperti halnya hari ini, Jum at 23 Agustus 2024, merupakan puncak acara P5RA kelas XI dan XII. Puncak P5RA yang digelar hari ini berbentuk bazar dan pameran di halaman madrasah. Kagiatan ini menciptakan keseruan dan pengalaman belajar tersendiri bagi siswa.
Hari ini halaman madrasah penuh dengan siswa yang belajar bisnis. Mereka menggelar stand stand bazar di sepanjag lingkaran halaman madrasah. Stand bazar menjual aneka makanan. Aneka makanan tersebut murni hasil karya mereka sendiri. Puncak P5RA yang digelar dalam bentuk bazar merupakan program P5 untuk siswa kelas XI dan XII.
Bapak Fathorrahman, Kepala MAN Kota Surabaya, mengatakan bahwa proyek P5RA yang digelar hari ini merupakan salah satu pembelajaran nyata yang diberikan kepada siswa. Anak -anak sudah belajar berwirausaha. Hal ini menjadi persiapan anak anak di masa depan. Anak anak belajar membuat produk sekaligus mempromosikan produk produk karya mereka.
”Pada pelajaran P5RA ini anak-anakku, kalian belajar berwirausaha. Kalian belajar menciptakan produk baru, memodifikasi produk baru, mengemas, sekaligus mempromosikannya. Itu semua adalah ilmu yang nantinya akan bermanfaat untuk kalian. Nanti saat kalian sudah selesai sekolah, saat kalian sudah dewasa, atau kapan saja, Ilmu ini akan sangat berguna untuk kalian,” kata Bapak Fathorrahman dalam salah satau sambutan saat membuka pagelaran P5RA di halaman madrasah.
Ada dua ketegori pada P5RA kali ini. Pertama, pameran makanan (bazar) olahan makanan. Pengolahan makanan ini dalam bentuk makanan yang diawetkan. Pada kategori ini, sebelumnya siswa mendapat ilmu teori tentang makanan dan pengolahannya. Teori ini disampaikan oleh para guru pada jam pelajaran KBM di kelas. Proyek ini merupakan kolaborasi dari beberapa mata pelajaran yaitu Matematika, Qur’an Hadist, Biologi, Fisika, Ekonomi, Bahasa Indonesia, PJOK dan Sejarah. Profil modul yang diusung pada tema ini adalah Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI. Sub tema yang angkat adalah membuat produk rekayasa teknologi dalam kehidupan sehari-hari.
Kategori kedua bertema kewirausahaan dengan subtema modifikasi olahan pangan nusantara. Pada tema kewirausahaan ini dikerjakan oleh siswa kelas XII. Proyek dengan tema ini merupakan kolaborasi beberapa mata pelajaran yaitu mata pelajaran Sejarah, Bahasa Indonesia, Matematika, PPKN, Seni Budaya dan PJOK.
Sebelum puncak tema, para siswa kelas XII mendapat materi tentang aneka makanan nusantara, deskripsi makanan nusantara serta jenis – jenis olahan makanan nusantara. Lalu, mereka harus memilih satu jenis makanan nusantara untuk dimodifikasi menjadi beberapa makanan kekinian. Pembelajaran ini dilakukan di kelas pada saat KBM.
Pada pembelajaran kewirausahaan tersebut para siswa berusaha menemukan ide ide baru untuk memodifikasi olahan makanan nusantara menjadi makanan kekinian dan bernilai jual. Mereka juga belajar membuat desain kemasan, desain poster untuk mempromosikan produk, praktek mempromosikan produk serta praktek menjualnya. Praktek menjual produk makanan hasil karya mereka ini dilakukan pada stand stad bazar hari ini.
Hari ini, suasana halaman madrasah terasa berbeda dengan hari biasanya. Di seluruh area halaman madrasah terdapat stand-stand bisnis yang didirikan oleh siswa sendiri. Mereka mendirikan stand, menciptakan ornaman- ornamen unik pada stand, serta menawarkan berbagai produk karya mereka kepada para pembeli. Mereka mendirikan stand, menghias stand dan menyiapkan segalanya sehari sebelumnya, pada hari Kamis. Saat pulang sekolah itu, mereka sudah menyiapkan segalanya. Puncak proyek P5RA hari ini diikuti sekitar 800 orang siswa kelas XI dan XII sebagai pelaksana proyek, dan 440 siswa kelas X sebagai partisipan. Siswa kelas X menyaksikan proyek penampilan kakak kelasnya. Hal ini sekaligus sebagai motivasi mereka untuk berkarya pada proyek P5RA pada tahun berikutnya.
Hiruk pikuk anak anak pada puncak proyek hari ini terdengar menggema di area madrasah. Anak-anak terlihat sibuk dengan kegiatan mereka. Ada yang menyiapkan stand, ada yang menghias stand, ada yang menyiapka produk-produk makanan hasil karya mereka untuk dijual, dan ada pula yang menyiapkan pentas seni.
Ada pentas pada puncak proyek hari ini. Dengan iringan musik masa ini, proyek P5RA MAN Kota Surabaya digelar bagitu semarak. Masing-masing diberi kesempatan untuk unjuk kemampuan dalam berolah seni. Ada yang bernyanyi solo, ada yang menampilkan vokal grub, ada yang menari di halaman sekolah, ada penampilan seni Al Banjari, dan lain sebagainya. Puncak proyek P5RA hari ini terasa begitu semarak. Terlihat wajah-wajah para siswa yang ceria.
Madrasah memberikan apresiasi berupa hadiah kepada stad terbaik 1,2,3 untuk P5RA kategori kewirausahaan, siswa kelas XII. Stand terbaik 1 dari kelas XII I. Mereka menyajikan stand dengan nuansa ornamen jawa, ada gapura dan ornamen-ornamen yang lainnya. Madrasah juga memberikan apresiasi berupa hadiah kepada stand terbaik 1,2 dan 3 untuk kategori pengawetan makanan kepada siswa kelas XI. Juga stand terfavorit dan stand terinovatif.
“ Pameran hari ini sangat seru, menyenangkan tetapi juga melelahkan bagi saya dan teman-teman. Alhamdulillah stand kelas kami mendapat stand terbaik 1,” kata Devi dari siswa dari kelas XII I.
”Produk kelas saya ada Taco Ayam Geprek. Taco Ayam Geprek ini makanan yang dibalut kulit tortila dengan isian ayam geprek beserta sambal khas nusantara, dengan tidak menghilangkan cita rasa asli taco yaitu source sauce,” kata Ghina koordinatoe tim bazar kelas XII I, pemenang stand terbaik 1.
”Di stand kami juga ada nasi Samosa yaitu Samosa yang berbentuk segitiga itu, dalamnya berisi nasi kebuli dengan potongan daging. Kami juga ada produk minuman yaitu minuman cokelat dari bubuk susu dengan tambahan rempah-rempah khas Indonesia seperti cengkeh, kayu manis dan jahe. Lalu, kami juga ada puding serabi yaitu puding dengan rasa serabi. Makanan ini tidak hanya bisa dimakan dalam bentuk jajanan tradisional, produk ini merupakan modifikasi serabi dalam bentuk puding,” jelas Ghina siswa dari kelas XII-I.
”Ada juga rujak level dari kelas kami. Produk ini berupa rujak yang menggunakan buah buahan premium seperti anggur, apel, pir, jambu kristal dan lainnya,” tambahnya.
Sementara itu, P5RA dengan konsep pengawetan makanan terfavorit dimenangkan kelas XI-I. Kelas ini menggunakan olahan ikan tongkol yang dimodifikasi dalam bentuk sambal.
”Menu kami adalah Sambal Sapkol yaitu sambal asap ikan tongkol. Kami mengasap ikan fresh di belakang kelas, setelah itu ikan asap digoreng lalu disuwir-suwir lalu diolah menjadi sambal. Produk makanan ini kami padukan dengan nasi daun jeruk, yaitu nasi yang kami padukan dengan bumbu bawang putih, mentega dan daun jeruk,” kata Miftachul Ilma Rochmadona Puspita, siswi kelas XI-J yang sekaligus pencetus ide kreatif makanan di stand kelasnya. Ia juga merasa senang sekali ketika kelasnya mendapatkan juara dengan kategori stand terfavorit.
”Saya sangat senang memperoleh kategori stand terfavorit. Dan tidak menyangka stand kami menang. Ternyata menu makanan kami banyak disukai semua teman, termasuk bapak dan ibu guru,” jelas Miftachul Ilma Rovchmadona.
Sementara itu, untuk stand terbaik satu dari kelas XI diraih oleh stand siswa kelas XI-I. Menu yang dijual dari hasil olahan pengawetan makanan adalah peyek daun kenikir, Ice Blance yang isinya jelly dengan perpaduan rasa mangga dan kukies yang ditutup dengan jajanan anak-anak seperti melon, permen, dan lain-lain.
”Rasanya, senang sekali kelas kami, XI-I memperoleh kemenangan dengan kategori stand terbaik 1. Tidak menyangka dan wah pokoknya senang deh,” kata Syafira Lailatul Khumairoh Isnaini, siswa kelas XI-I.
”Pengalaman belajar yang bisa kami rasakan pada proyek P5RA ini adalah kami dapat meningkatkan kerja sama antara teman sekelas. Kami juga bisa menemukan ide-ide kreatif dari teman teman. Tentu saja, kekompakan tim juga terbangun dalam kegiatan ini. Wah pokoknya seru deh, ” ucap Syafira Lailatul Khumairoh Isnaini, siswa kelas XI-I dengan wajah ceria dan berbinar.
Sementara itu, menurut Ibu Teguh Koestantingsih, ketua proyek P5RA tema kewirausahaan, kegiatan ini bisa memberi pembelajaran berharga kepada siswa. Dengan antusiasnya siswa melakukan kegiatan, menunjukkan adanya pengalaman tersendiri bagisiswa.
”Kegiatan proyek P5RA kelas XII yang mengangkat tema kewirausahaan dengan sub tema modifikasi olahan makanan nusantara, diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar untuk berwirausaha kepada siswa. Dengan berwirausaha, diharapkan dapat menekan angka pengangguran yang relatif tinggi. Setidaknya, kegiatan ini dapat menciptakan lapangan pekerjaan untuk dirinya sendiri dan lingkungan di sekitarnya. Saya melihat antusias siswa yang luar bisa. Semoga kelak, diantara mereka ada yang menjadi pengusaha sukses, kata Ibu Taguh Koestantingsih dengan seyumnya yang ramah.
Ada pembelajaran bermakna yang disampaikan MAN Kota Surabaya dalam P5RA hari ini kepada siswanya. Kreatifitas siswa dalam menuangkan ide menjadi sebuah produk baru merupakan pembelajaran berharga bagi siswa. Banyak elemen potensial dalam diri seorang siswa yang bisa digali melalui pembelajaran proyek P5RA kali ini. Semoga, hal ini akan menjadi kontribusi positif MAN Kota Surabaya dalam mendidik anak bangsa.
Penulis Wiji Lailatul Jum ah ( Bidang Humas MAN Kota Surabaya, Pembina Ekskul Jurnalistik MAN Kota Surabaya )
Foto Yohni
#KementrianSemuaAgama#