#kankemenagkotasurabaya

#mankotasurabaya

#hadirsebagaiinspirasi

(Surabaya-MAN Kota Surabaya) Zaman semakin berubah seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan menggila. Perkembangan teknologi yang begitu besar tentu sangat berimbas terhadap karakter bangsa, khususnya para generasi muda, para remaja setingkat MA dan SMA. Pola penggunaan teknologi digital dengan bijak, khususnya di sosial media, perlu diajarkan kepada mereka. Interaksi di dunia maya memang ada dampak positifnya. Namun, hal ini akan menciptakan banyak sisi negatif ketika tidak digunakan secara bijak. Pada Senin, 20 Mei 2024, bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, MAN Kota Surabaya bekerja sama dengan Plato Foundation mengadakan sosialisasi OCSEA kepada siswi putri.

OCSEA adalah Online Child Sexual Exploration and Abuse, salah satu devisai di dari Plato Foundation, sebuah lembaga sosial masyarakat yang menangani masalah-masalah sosial. Lembaga ini bekerja sama dengan UNICEF pada devisi program OCSEA.

(Siswi menyimak materi yang sedang disampaikan dengan tertib)

Materi Online Child Sexual Explanation and Abuse, disampaikan kepada 400 siswa putri di aula besar MAN Kota Surabaya. Acara berlangsung mulai pukul 10.30 WIB hingga pukul 12.30 WIB. Mereka, para siswi itu mengikuti dengan tertib dan antusias.

Mereka mendapatkan materi tentang bentuk bentuk OCSEA, contoh-contoh kasus OCSEA, dampak serta cara-cara bijak dalam mengembangkan keterampilan di ruang digital.

Menurut bapak kepala madrasah, Bapak Fathorrahman, ilmu ini sangat penting. Oleh karena itu, beliau berpesan kepada para siswi putri untuk menyimak dan mengikuti kegiatan ini dengan baik.

(Bapak Fathorrahman saat memberi sambutan)

“Kasus-kasus kejahatan di dunia digital semakin marak. Bentuk kejahatan seksual melalui media digital dan sosial media, banyak terjadi di anak remaja. Jika ini terjadi, yang rugi adalah kalian, anak-anak putri. Oleh karena itu, rasanya perlu bagi saya dan BK untuk melindungi anak-anak kami. Lalu, kami mengadakan kegiatan ini. Acara ini merupakan bentuk cinta kami semua, guru-guru kalian kepada kalian, anak-anak kami, siswi MAN Kota Surabaya, untuk melindungi kalian dari kejahatan di dunia digital,” ungkap Bapak Fathorrahman dalam sambutannya.

(Ibu Yugik saat menyampaikan materi dengan sangat informatif)

“Pelajaran ini sangat penting, kalian harus paham soal ini. Ini juga untuk menyelamatkan kalian agar tidak terjerumus,” lanjut beliau.

Ibu Yugik, selaku manager OCSEA Plato sebagai pembicara mengatakan bahwa bentuk-bentuk OCSEA terdiri atas Sexting (mengirim pesan melalui online baik berupa gambar, kata, atau video dengan unsur seksual). Kedua adalah Grooming yaitu bujuk rayu untuk tujuan seksual secara online. Contohnya seperti mereka menyampaikan kalimat kalimat pujian, memberi uang, dan lain sebagainya. Ketiga berlanjut ke Seaxtortion yaitu pemerasan seksual secara online. Keempat adalah Life streaming yaitu kekerasan seksual secara langsung di wilayah dunia digital. Lalu yang terakhir adalah CSAM (Child Sexual Abuse Material) seksual yang didapat dari dunia media sosial.

(Siswi yang maju untuk bertanya kepada pemateri)

“Menurut saya sosialisasi ini tuh sangat mengedukasi agar kita lebih menjaga diri lagi, juga berbuat positif dalam bermedia sosial. Senang juga ada sosialisasi seperti ini,” ucap Devi siswi kelas XI-I saat ditanya oleh tim Jurnalistik seusai kegiatan sosialisasi OCSEA.

KementrianSemuaAgama

Reporter Lapangan : Raya, Okta, dan Faiza (Tim Jurnalistik MAN Kota Surabaya)

Photo by Ghina (Tim Jurnalistik MAN Kota Surabaya)

Editor : Wiji

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *