#kankemenagkotasurabaya#

#mankotasurabaya#

#hadirsebagaiinspirasi#

(Mojokerto – MAN Kota Surabaya) Udara dingin menyentuh kulit dengan lembutnya, semilir angin berhembus menyentuh dedaunan, burung-burung pun melantunkan kicaunya seolah akan menyambut sesuatu yang baru, semangat  baru yang akan hadir  di lokasi itu. Di Villa Pondok Claket Indah  Mojokerto,  sebanyak 74 orang  siswa MAN Kota Surabaya melaksanakan diklat latihan dasar kepemimpinan. Ada 53 orang siswa sebagai peserta. Mereka adalah siswa kelas X dan XI. Dan, 21 orang siswa sebagai panitia, mereka merupakan siswa kelas XII., Mereka semua adalah siswa – siswi  MAN Kota Surabaya yang tergabung dalam organisasi siswa intra sekolah (OSIS) MAN Kota Surabaya. Kahadiran mereka di tempat tersebut tentunya untuk melaksanakan diklat latihan dasar kepemimpinan siswa (LDKS) yang dilaksanakan selama tiga hari. Tepatnya  pada Jum’at-Minggu (hari ini-red), 12-14 September 2025 mereka melangkah bersama dalam satu ikhtiar yaitu untuk menempa ilmu  kepemimpinan dan keorganisasian.

Lokasi pelaksanaan  LDKS  berada diantara sawah yang terbentang luas,  gunung yang menjulang tiggi, serta pepohonan hijau yang membentuk simfoni keindahan. Suasana pelatihan ini tidak hanya menguji fisik mereka. Juga,  menyejukkan batin dan jiwa mereka. Udara yang dingin seolah mengetuk kesadaran para siswa bahwa kepemimpinan sejati lahir bukan hanya dari ruangan kelas. Kepemimpinan sejati juga lahir dari dialog dengan alam dan diri sendiri.

Selama tiga hari dua malam, mereka menyatu dengan alam: belajar tentang disiplin, kerjasama, komunikasi, dan tanggung jawab. Mereka menginap dalam  vila, rumah-rumah yang berdiri tegak diantara lereng gunung yang indah.  Mereka berlatih di dalam ruangan dan alam. Mereka juga berdiri di bawah langit terbuka.

Bapak Drs Fathorrahman M.Pd, saat memberi pesan dan nasihat kepada para peserta LDKS

Bapak Fathorrahman M.Pd, Kepala MAN Kota Surabaya, menyampaikan pesan kepada para peserta LDKS, calon pengurus OSIS, agar mereka memanfaatkan waktu degan sebaik baiknya. Beliau juga berpesan, berorganisasi itu boleh dan penting. Akan tetapi, kewajiban belajar dalam KBM di kelas harus tetap menjadi prioritas.

”Anak-anak, manfaatkan waktu ini dengan sebaik-baiknya. Belajarlah beroganisasi karena hal ini sangat penting. Akan tetapi, kewajiban dalam kegiatan belajar di dalam kelas, KBM harus juga tetap jalan. Harus seimbang, dan tidak boleh dikorbankan,” kata Bapak Fathorrahman.  

Sementara itu, Bapak Yudha Kurniawan M.Pd,  pembina OSIS MAN Kota Surabaya menyampaikan beberapa pesan dan nasihat  kepada anak didiknya. Beliau berpesan  agar para peserta LDKS ini mampu memanfaatkan ilmu yang sudah diperoleh untuk menjalankan roda organisasi OSIS MAN Kota Surabaya selama satu tahun ke depan.  

Bapak Yudha Kurniawan, M.Pd saat menyampaikan aturan permainan pada fun game problem solving, tadi siang (Minggu, 14 September 2025).

”Saya berharap kalian mamanfaatkan ilmu yang diperoleh selama tiga hari ini dengan baik. Manfaatkan pengalaman dan ilmu yang diperoleh selama di sini untuk menjalankan roda organisasi OSIS di MAN Kota Surabaya. Teruslah kompak, maju dan bersemangat untuk berkegiatan di madrasah kita,” katanya dalam salah satu statement sambutan penutupan tadi siang (Minggu, 14 September 2025).

Syahril Ketua OSIS MAN Kota Surabaya, menyampaikan kesaan yang berbeda atas pelaksanaan LDKS tahun ini. Menurutnya,  kondisi peserta yang tak lain adalah adik-adik kelasnya, berbeda dari tahun sebelumnya. Khususnya pada kekuatan fisik para peserta. Kekuatan fisik ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Pada pelaksanaan LDKS tahun ini ada peserta yang sakit lantaran tidak kuat dengan udara dingin. Menurutnya, di tahun sebelumnya praktis tidak ada peserta LDKS yang sakit.

Tangkas. Para siswa peserta LDKS tangkas melaksanakan tantangan

”Memang berbeda ya kondisi peserta pada tahun ini dan tahun sebelumnya. Pada tahun kemarin, praktis tidak ada siswa yang sakit, mereka terlihat kuat. Sementara di tahun ini, ada satu dua peserta yang terpaksa harus istirahat dan dipulangkan lantaran sakit. Itu memang suka dukanya ya. Tapi secara keseluruhan, pelaksanaan LDKS kali ini cukup lancar dan sukses,” kata Syahril.

Kompak. Perlu team work yang kuat untuk mencapai tujuan

LDKS di Claket ini merupakan LDKS lapangan. Ada beberapa materi yang diberikan oleh guru-guru pendamping kepada para peserta. Hari pertama misalnya, para peserta LDKS menerima materi dinamika kelompok beserta gamenya. Selanjtnya, mereka menerima materi komunikasi beserta game komunikasi. Malamnya, mereka melakukan renungan, tadabur alam ditengah api unggun yang menyala.

Pada hari kedua, mereka melakukan safari outbond game, materi team work  beserta  game team work yang seru dan menyenangkan.  Lalu, malam inagurasi yang menampilkan berbagai kreativitas seni dari peserta  Pada malam inagurasi ini, para siswa terlihat antusias, semangat dan ceria. Mereka menikmati penampilan teman-temannya sambil tertawa riang.

Pemimpin itu harus berani dan rendah hati

Pada hari ketiga,  para peserta LDKS menerima materi problem solving dan game problem solving. Yang paling seru di hari ketiga adalah swemming time. Game ini mengharuslan para siswa bersahabat dengan air di kolam renang. Gelak tawa dan teriakan para peserta terdengar begitu ceria. Sholat berjamaah dan qiyamul lail, menjadi hal wajib yang harus dilakukan oleh para peserta selama diklat.

 ”LDKS ini sangat seru ya. Materinya seru banget pokoknya. Capek sih tapi kami terasa senang banget,” kata salah seorang peserta.

LDKS bukan sekadar agenda tahunan atau rutinitas organisasi OSIS MAN Kota Surabaya.  Ia merupakan awal perjalanan panjang untuk membentuk sebuah generasi.  Kelak, mereka  akan menjadi nahkoda di kapal besar kehidupan. Dalam filsafat kepemimpinan, seorang pemimpin ibarat mata air.  Ia jernih, memberi kehidupan, dan terus mengalir tanpa pernah meminta balasan.

Konsentrasi. Untuk menjadi pemimpin yang bijak itu, harus mampu berkonsentrasi untuk sinergi dalam mengolah pikiran dan perasaan, untuk menyelesaikan masalah dengan pandangan yang luas dan paradigma yang benar.

Di usia remaja, latihan kepemimpinan ibarat menanam benih pada tanah yang subur. Karakter dibentuk melalui ujian: bagaimana mereka mengambil keputusan di tengah keterbatasan, bagaimana mereka mendengarkan sekaligus mengarahkan. Alam yang membentang luas memberi pelajaran sunyi bahwa seorang pemimpin harus mampu merendahkan hati setinggi gunung, sekaligus menegakkan integritas sekuat pohon yang berakar.

Ketika tiga hari itu usai, yang tersisa bukan hanya catatan kegiatan atau dokumentasi. Yang paling berharga adalah jejak tak terlihat, percaya diri yang lebih kuat, rasa kebersamaan yang lebih erat, serta kesadaran bahwa kepemimpinan adalah tentang melayani, bukan dilayani.

Komunikasi. Komunikasi perlu terus dijalin untuk sinergi organisasi

Villa Pondok Claket Indah yang berlokasi di Claket Mojokerto, sebuah lokasi yang tidak seberapa jauh dari Kota Surabaya,   dengan segala keelokan alamnya, telah menjadi ruang belajar yang ideal bagi 74 siswa MAN Kota Surabaya. Dari sana, lahir secercah harapan bahwa 74 siswa MAN Kota Surabaya ini akan kembali ke sekolah bukan hanya sebagai pelajar, melainkan sebagai pribadi yang matang, siap memimpin dirinya sendiri dan orang lain.

Wiji Laelatul Jum ah (Humas, Pembina Ekstrakurikuler Jurnalistik MAN Kota Surabaya)

Foto : Riska (OSIS MAN Kota Surabaya)

#KementrianSemuaAgama#

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *