Surabaya, 27 Oktober 2025 — Pagi itu, halaman MAN Kota Surabaya tampak lebih semarak dari biasanya. Di bawah langit cerah, ratusan siswa berdiri berbaris rapi menyambut kedatangan tamu istimewa: Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya. Tidak sekadar seremoni, kegiatan ini menjadi ruang belajar karakter—sebuah pengingat bahwa ketertiban bukan hanya aturan, melainkan cerminan martabat dan tanggung jawab warga madrasah.
Acara dimulai pukul 07.00 WIB dengan suasana yang penuh khidmat. Pembukaan diwarnai lantunan indah dari tim banjari dan tim qiraah MAN Kota Surabaya. Seluruh peserta kemudian berdiri menyanyikan Indonesia Raya dan Mars Madrasah, dilanjutkan dengan doa bersama.
Rangkaian kegiatan semakin hidup dengan berbagai penampilan ekstrakurikuler, mulai dari paskibra, pramuka, tari saman, pencak silat, hingga band sekolah yang menunjukkan semangat dan kreativitas siswa MAN Kota Surabaya.

“Kami memilih konsep semapur karena unik dan identik dengan ekskul kami. Sinyal semapur juga melambangkan komunikasi, bahkan di saat alat lain tak bisa digunakan. Ketertiban di lingkungan sekolah itu penting karena berpengaruh pada kenyamanan belajar seluruh siswa,” ujar Annisa dan Zahra dari ekstrakurikuler Ambalan Pramuka.
Setelah penampilan para siswa, kegiatan berlanjut dengan sambutan Bapak Arifin, Kepala Tata Usaha Kemenag Surabaya.
Puncak acara pun tiba. Nadhir, siswa MAN Kota Surabaya, dikukuhkan sebagai Duta Trantibum (Ketenteraman dan Ketertiban Umum). Pengalungan selempang disertai pembacaan Ikrar Trantibum, menjadi simbol semangat baru menjaga kedisiplinan dan ketentraman di lingkungan madrasah.

“Saya ingin membuktikan bahwa semangat dan kerja sama bisa membawa perubahan positif. Dimulai dari langkah kecil—menjadi teladan dalam disiplin dan sopan santun—agar seluruh siswa MAN Kota Surabaya terinspirasi untuk menciptakan suasana belajar yang nyaman,” tutur Nadhir, Duta Trantibum.
Kegiatan semakin menarik ketika Kasatpol PP Kota Surabaya, Seven, memberikan materi tentang pentingnya ketertiban umum dan tanggung jawab sosial pelajar dalam menjaga ketenangan lingkungan.
Duta Trantibum MAN Kota Surabaya juga turut membagikan pesan inspiratif kepada teman-temannya agar lebih disiplin, peduli terhadap kebersihan, serta menjaga keamanan sekolah sebagai bagian dari budaya madrasah yang beradab.

“OSIS akan menekankan kembali nilai-nilai yang diajarkan Satpol PP kepada seluruh ekstrakurikuler, agar semangat ketertiban bisa diterapkan secara berkelanjutan. Harapan kami, kegiatan ini tidak berhenti di acara seremonial saja, tetapi menjadi gerakan nyata menjaga ketertiban di lingkungan MAN Kota Surabaya,” kata Satria, Ketua OSIS MAN Kota Surabaya.
Acara ditutup dengan penampilan band MAN Kota Surabaya, yang menghadirkan nuansa gembira dan semangat kebersamaan, menandai akhir kegiatan yang sarat nilai edukatif dan inspiratif.
Penulis: Cevin Irna (Tim Jurnalistik MAN Kota Surabaya)
Foto: Nathania Neysa dan Rajni Hafiza (Tim Jurnalistik MAN Kota Surabaya)
Editor: Wiji Laelatul Jum’ah (Humas, Pembina Jurnalistik MAN Kota Surabaya)
