#kankemenagkotasurabaya#

#mankotasurabaya#

#hadirsebagaiinspirasi#

(Surabaya -MAN Kota Surabaya) Isra Mi’raj merupakan salah satu peristiwa besar kenabian Rasullah Muhammad SAW yang tercatat dalam sejarah umat Islam. Sebagai salah satu mukjizat terbesar Rasulullah Muhammad SAW,  peristiwa Isra Mi’raj merupakan simbol kekuatan dan keajaiban yang diberikan oleh Allah SWT kepada para nabi dan rasul-Nya. Tentu saja, hal ini merupakan sebuah pembuktian kebenaran risalah kenabian mereka. Memperingati peristiwa Isra Mi’raj merupakan salah satu bentuk penghargaan atas pengorbanan Rasulullah Muhammad SAW dalam menyebarkan Agama Islam. Oleh karena itulah, peristiwa Isra Mi’raj selalu diperingati di negara Indonesia. Khususnya di lingkungan lembaga pendidikan terkhusus lembaga pendidikan Islam, seperti halnya MAN Kota Surabaya.

Kemarin, pada Jum’at 31 Januari 2025,  MAN Kota Surabaya menggelar peringatan Isra Mi’raj.  Acara dimulai pukul 13.00 WIB tepat setelah pelaksanaan sholat Jum at di Masjid Kanjul Hikmah. Acara   tersebut bertempat di aula besar. Kegiatan ini  diikuti oleh seluruh civitas akademik   madrasah yang terdiri atas 1218 orang siswa kelas X,XI dan XII serta 105 orang guru karyawan.

( Syahdu. Lagu-lagu sholawat yang dibawakan oleh tim Al Banjari mewarnai peringatan Isra Mi’raj) 

Peringatan Isra Mi’raj terlihat begitu semarak dengan hadirnya tari Saman yang dibawakan oleh siswi-siswi  kelompok ekstrakurikuler tari Saman MAN Kota Surabaya. Terlebih, saat alunan lagu yang begitu merdu dengan iringan irama musik dari alat musik gendang dan rebana yang dibawakan oleh siswa-siswi dari kelompok ekstrakurikuler  Al Banjari, acara peringatan Isra Mi’raj kemarin semakin terkesan syahdu,  meriah dan bermakna. Lagu-lagu pujian sholawat yang dinyanyikan oleh kelompok kesenian Al Banjari tersebut menambah rasa damai, tenang dan bahagia bagi siapapun yang mendengarnya. Apalagi, saat lagu lagu sholawat tersebut sambung oleh seribu lebih siswa siswi MAN Kota Surabaya. Di aula tersebut, seluruh  siswa-siswi MAN Kota Surabaya besholawat bersama. Hal tersebut merupakan pemandangan yang indah, berkesan dan bermakna.

 (Kompak. Penampilan Tari Saman yang kompak saat pembukaan acara, turut memeriahkan acara peringatan Isra Mi’raj )

”Alhamdulillah, pada hari ini kita bisa memperingati Isra Mi’raj. Oleh karena itu, anak anakku kalian manfaatkan waktu ini dengan sebaik-baiknya. Karena, tidak mudah bisa mendatangkan beliau. Terima kasih  atas kehadirannya Bapak dalam memenuhi undangan kami,” kata Bapak Fathorrahman saat memberikan sambutan.

”Kita berdoa ya. Jumlah siswa kita inicer 1218 orang. Kami memohon doanya Yai, agar anak-anak kami in menjadi anak-anak yang sholeh sholihah sukses dunia akhirat,” lanjut Bapak Fathorrahman.

KH Hasyim Hambali dalam  ceramahnya menyampaikan ihwal sejarah Isra Mi’raj.  Sebuah perjalanan Rasulullah Muhammad SAW, dari masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. Lalu, dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha di langit ke tujuh. Dalam perjalanan ke Sidratul Muntaha tersebut, Rasulullah Muhammad SAW bertemu dengan para nabi di setiap lapisan langit. Lalu, Nabi Muhammad SAW menerima perintah sholat di langit ke tujuh. Nabi Muhammad SAW juga melihat gambaran surga dan neraka. Para siswa mendengarkan uraian tentang Isra Mi’raj yang disampaikan oleh KH Hasyim Hambali dengan baik. KH Hasyim Hambali juga menceritakan proses pembersihkan hati Nabi Muhammad SAW yang dilakukan oleh malaikat. Inti dari makna Isra Mi’raj ini adalah peningkatan ketakwaan kepada Allah SWT. Para siswa mendapat edukasi tentang pentingnya manusia untuk mengikatkan diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT  melalui sholat lima waktu.

(Syahdu. KH Hasyim Hambali bersama Bapak Fathorrahman, para guru dan seluruh siswa bersholawat bersama)

”Anak-anakku, sholat lima waktu adalah induknya ibadah. Karena sebuah induk ibadah maka kalau sholatnya ini gak beres maka kacau semuanya,” kata Bapak KH Hasyim Hambali dalam salah satu statemant isi ceramahnya.

”Oleh karena itu, anak anakku jaga  sholat kalian. Sholatlah dengan baik, sholatlah dengan khusyu, ” lanjut beliau.

”Kalau keinginan kita ingin dikontan (segera dikabulkan) oleh Allah maka persiapkan dulu. Sholatlah dengan baik, dengan khusyu,’ lanjutnya.

Di akhir ceramahnya, KH Hasyim Hambali mengajak seluruh insan civitas akademik MAN Kota Surabaya untuk bersama sama berdoa. Berdoa untuk siswa kelas XII, berdoa untuk seluruh siswa dan guru-gurunya.

’’Sebagai umat muslim yang berpedoman kepada Rasulullah SAW, dengan di adakannya acara peringatan Isra’ Mi’raj dapat memupuk rasa cinta kita kepada Rasulullah dan dapat mengetuk hati kita untuk terus beribadah kepada Allah SWT,’ ungkap seorang siswa.

”Cerita tentang perjalanan Rasulullah SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha lalu ke Sidratul Muntaha di langit ke tujuh untuk menerima perintah salat lima waktu bagi umat Islam memiliki hal penting untuk pembelajaran hidup kita. Tentunya agar hidup kita lebih baik lagi. Serta memperkuat keimanan kita. Dan terus bertawakal kepada Allah SWT. Ini hal sangat penting bagi kita, sebagai pelajar ini. Isra Mi’raj juga mengajarkan kita sebagai pelajar muslim untuk berprilaku jujur, adil dan mengikuti syariat-syariat agama untuk kehidupan yang lebih baik.” Kata Dita, salah satu siswi MAN Kota Surabaya.

Acara ini  sudah dipersiapan dengan  baik oleh tim dari OSIS, Takmiroh dan SKI. Semua rangkaian acara berjalan sesuai rencana, membuat semua murid MAN kota Surabaya mempunyai kesan yang bagus dalam event ini.

(Antusias. Para siswa putri mendengarkan ceramah KH Hasyim Hambali dengan baik dan antusias)

“Semoga di event selanjutnya adek adek bisa menjalankan lebih baik” pesan Yusnita Nafa’aniallah Nur ramadhany, siswa kelas XII.

Event Isra Mi’raj yang diperingati pada setiap tahunnya oleh MAN Kota Surabaya  tak lain  untuk menanamkan pembelajaran cinta kepada Rasulullah Muhammad SAW. Selain itu, hal ini juga sebagai upaya meneladani segala sesuatu yang ada didalam diri Rasulullah. Tentunya, dengan upaya membanggun pribadi yang memiliki jiwa Hubbul Qur’an dan generasi Naasyi’ul Murtaja (pemuda yang diharapkan). Terlebih, saat ini para siswa ini berada dalam zaman 5.0. Zaman yang terdapat gempuran teknologi  digital sosial media didalamnya. Zaman yang menyita pertahatian dan energi besar anak muda. Banyak anak-anak muda seusia para siswa  terlena.  Harapan nantinya, di zaman seperti ini, para siswa ini memiliki keseimbang antara ilmu dunia dan ilmu akhirat. Semoga doa-doa yang dipanjatkan secara berjamaah untuk siswa-siswi, guru-guru, dan keluarga besar MAN Kota Surabaya dalam acara tersebut dapat menjadi salah satu  penguatan pembelajaran karakter spiritual yang realistis kepada siswa.

Reportase :    Alfa, Raya (Tim Jurnalistik)

Foto   : Dhuha, Iffah, Annisa (Tim Jurnalistik)

Editor : Wiji Laelatul Jum’ah ( Humas, Pembina Ekstrakurikuker Jurnalistik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *