#kankemenagkotasurabaya#
#mankotasurabaya#
#hadirsebagaiinspirasi#
(Surabaya-MAN Kota Surabaya) Kitab kuning merupakan jenis kitab kitab klasik Islam yang ditulis oleh para ulama terdahulu. Kitab kuning merupakan jenis kitab klasik yang memiliki banyak jenis. Ulama yang mengeluarkan kitab inipun sangat banyak. Kitab ini, biasanya dipelajari oleh para santri di pondok pesantren. Seorang santri memerlukan waktu sampai beberapa tahun agar bisa mampu membaca kitab kuning tersebut. Akan tetapi, ada hal yang berbeda dengan MAN Kota Surabaya. Dengan program baca kitab kuning metode Muyassaroh, siswa MAN Kota Surabaya mampu membaca Kitab Kuning tersebut dalam waktu 15 hari.

Program membaca cepat kitab kuning ini diikuti oleh 25 orang siswa dari jurusan agama, kelas X dan XI. Selama 15 hari dan 1 hari untuk uji publik. Pembelajaran ini dilaksanakan selama bulan Ramadhan. Para siswa mengikuti pembelajaran membaca kitab mulai tanggal 6 Maret 2025 sampai dengan hari ini, Selasa 25 maret 2025 (saat uji publik). Pembelajaran kitab kuning ini dilaksanakan di gedung laboratorium bahasa. Mereka menempuh pembelajaran selama sehari penuh. Pembelajaran dimulai pukul pukul 07.00 wib sampai dengan pukul 14.00 wib. Para siswa terlihat antusis dalam mengikuti program tersebut. Tidak ada yang absen atau tidak hadir selama program berlangsung. Hal tersebut menunjukkan betapa tinggi antusias para siswa dalam mengikuti program ini.
Semangat yang sama terlihat pada hari ini. Selasa 25 Maret 2025, beberapa hari menjelang hari raya Idul Fitri, 25 orang peserta program cepat membaca kitab kuning melangsungkan uji publik. Dalam uji publik dihadiri oleh Kepala Kantor Kementrian Agama Kota Surabaya, Bapak Dr. H. Muhammad Muslim, S.Ag. M.Sy, Kasubag TU Kemenag Kota Surabaya Bapak Arifin, S.Ag. M.Si. Hadir juga, pengawas Kemenag Kota Surabaya Dr. Wahyu, M.Pd.I, Kepala MAN Kota Surabaya Drs. H. Fathorrakhman, M.Pd, Kepala MTsN 1, 2, 3, dan 4 Kota Surabaya, Kepala MIN 1 dan 2 Kota surabaya serta pengurus Komite MAN Kota Surabaya Bapak Drs Wahyudi Setyono M.Pd. Sementara itu, hadir pula Ketua LPBA Muyassaroh Bapak M. Mudhollafi, serta dosen dari STAI Darullughoh Wadda’wah Bangil Pasuruan, Bapak Habib Dr. Abdurrakhman bin Agil. Tim IT LPBA Muyassaroh Bapak Didik Pratama, trainer Muyassaroh Bapak Furqon, Bapak Ibu Guru MAN Kota Surabaya, seluruh tim pengajar LPBA Muyassaroh, para tamu undangan beserta Bapak Ibu wali siswa turut hadir membersamai acara uji publik kitab kuning hari ini.

Sebelum acara dimulai, para peserta dibariskan di depan aula untuk masuk aula dengan tertib. Diawali oleh Habib Dr. Abdurrahman Bin Agil, diikuti oleh para tamu undangan serta siswa-siswi memasuki aula besar MAN Kota Surabaya dengan diiringi lantunan sholawat Nabi Muhammad oleh tim Banjari Al-Mansyur MAN Kota Surabaya. Lagu Indonesia Raya pun berkumandang merdu yang dinyanyikan oleh seluruh hadirin dalam aula, sebagai penanda pembukaan acara.
Bapak Fathorrahman, Kepala MAN Kota Surabaya, menyampaikan bahwa kajian belajar kitab kuning merupakan dasar dan tuntunan para siswa dalam menimba ilmu. Karena tema yang dipelajari saat ini adalah bab tentang Ta’liim Muta’aliim yaitu adab bagi seorang pencari ilmu.
”Anak-anak bisa memasuki jalur perguruan tinggi melalui jalur hafalan Al Qur’an. Sementara itu, untuk kitab kuning ini, tujuannya sebagai pembelajaran dasar dan tuntunan kepada para siswa-siswi dalam menimba ilmu. Ini akan bermanfaat untuk sekarang dan masa depan mereka,” kata Bapak Fathorrahman dalam salah satu statement sambutannya.
Sementara itu, Bapak Dr Muhammad Muslim S.Ag, M.Sy menyampaikan rasa syukur dan bahagia terhadap capaian para siswa. Sebab, para siswa sudah berhasil mengikuti program cepat baca kitab kuning dalam waktu 16 hari.

“Ini adalah hal yang Luar biasa. Baca kitab dalam waktu 16 hari. Sungguh ini hal yang luar biasa. Saya sangat bangga dan terharu terhadap para siswa ini. Kalau di pondok pesantren, santri bisa membaca kitab, ini adalah hal yang biasa. Jika membaca kitab dilakukan oleh siswa madrasah, para siswa madrasah ini juga banyak mengemban juga ilmu yang bersifat umum, maka hal ini adalah luar biasa. Hal tersebut sangat luar biasa. Diharapkan seluruh kepala madrasah mengikuti program kitab kuning ini. Bapak dan ibu, para orangtua harus bersyukur terhadap capaian ini. Putra putri Bapak dan Ibu bisa membaca kitab. Dan, hal ini harus ditularkan kepada lembaga-lembaga pendidikan lainnya. Insya Allah, dalam bulan Syawal ini, saya akan me-launching program Surabaya Tilawah,” ujar Bapak Muhammad Muslim, Kepala Kantor Kementrian Agama Kota Surabaya dalam salah satu statement sambutannya.
“Kadang kita takut untuk melangkah karena bayang-bayang kita sendiri. Padahal, jika kita mengambil langkah baru, hal tersebut dapat membuat gerakan baru yang lebih baik. Ini membuktikan bahwa madrasah tidak kalah dengan pesantren,” tambahnya.
Pembacaan do’a dipimpin oleh Habib Dr. Abdurrahman bin Agil. Dalam pembacaan doa tersebut, beliau menyampaikan harapan akan adanya kelanjutan dari pembelajaran kitab kuning untuk para siswa. Beliau berharap agar ilmu tentang kitab kuning ini dapat diteruskan kepada orang lain.
“Diharapkan ilmu yang didapatkan oleh siswa-siswi tidak berhenti di mereka saja namun dapat disalurkan kepada orang lain, tidak hanya se-Surabaya namun se-Indonesia.”
Sebelum prosesi Uji Publik, diputarkan video pelatihan kitab kuning. Dalam video tersebut ditanyangkan proses para siswa belajar membaca, menulis, dan menerjemahkan kitab dengan baik dan benar.
Habib Abdurrahman bin Agil melakukan pengujian terhadap siswa-siswi untuk melakukan pembacaan kitab kuning. Satu persatu siswa siswi maju untuk membaca, menerjemahkan dan menjawab pertanyaan yang diberikan.

Ada seorang siswa belajar di pondok selama tiga tahun belum bisa membaca kitab kuning. Setelah mengikuti program belajar cepat membaca kitab kuning di MAN Kota Surabaya, sekarang ia sudah dapat membaca dan menerjemahkan kitab kuning.
Yang diujikan adalah cara membaca kitab kuning yang tidak berharokat (gundul). Anak – anak diminta untuk membacanya sesuai dengan akidah nahwu dan shorofnya. Misal, untuk menentukan fi”il dan fa’il– nya, mudhof dan mudlof ilaihi sehingga akan diketahui mana akhir kalimat yang harus dibaca kasroh, fatkhah atau dlomah.
Biasanya mereka menentukan dengan cara menghafal. Dalam program cepat baca kitab kuning metode Muyassaroh ini, para siswa melakukan hal tersebut dengan cara mengetahui kedudukan kalimat dengan menggunakan rumjus ADS yaitu akhir ditanwin, depan diberi u, s diberi kasroh. Kemudian, para siswa melanjutkan membaca Ta’lim Muta’allim.
“Saya sangat terharu melihat perjuangan Pak Fathur terhadap berjalannya program ini. Semoga dapat bermanfaat dunia dan akhirat,” Ucap salah satu wali murid sebelum memilih nomor undian untuk dijawab oleh putrinya. Peserta memberikan harakat di sebuah kalimat dan menerjemahkannya.
Seorang wali murid sangat berterima kasih kepada MAN Kota Surabaya karena membantu agar putra-putrinya dapat membaca kitab kuning. Hal tersebut sesuai keinginannya sebelumnya, agar putrinya dapat meneruskan membaca kitab.
Para siswa yang mengikuti program cepat baca kitab kuning metode Muyassaroh menyampaikan rasa terima kasih dan rasa syukurnya. Mereka telah diberi ruang dan kesempatan untuk dapat memperlajari kitab kuning.

“Saya merasa senang karena diajarkan rumus nahwu dan shorof serta cara mengetahui ciri-ciri kedudukan tersebut. Kami diberi 5 buku dari ilmu shorof, nahwu, ta’lim, muta’allim dan cepat belajar (cara membaca dan mengingat, bukan menghafal). Saya terima kasih karena telah diikutkan melalui metode Muyassaroh sangat bersyukur telah dibimbing dengan guru Muyassaroh. Semoga kedepannya MAN Kota Surabaya bisa menampung siswa berprestasi gemilang, dan semoga Muyassaroh dilimpahkan rezekinya. Semoga Allah memajukan Madrasah ini untuk generasi bangsa Indonesia yang akan datang nanti,” kata La Ode, peserta program cepat baca kitan kuning, dari kelas XI Agama.
“Saya merasa belajar ilmu nahwu shorof tidak menyeramkan seperti perkiraan sebelumnya karena kami tidak harus menghafal begitu banyak. Ustadz Ustadzah memiliki cara agar kita dapat lebih cepat memahami nahwu shorof,” kata Anita Peserta cepat membaca kitab dengan metode Muyasaroh.
“Kami tidak menyangka bahwa di MAN Kota Surabaya ada program seperti ini yang belum pasti ada di pondok pesanten lain. Kami berharap program ini dapat berlanjut hingga di tahun selanjutnya,” ucap salah satu wali siswa kelas X.
Kitab kuning merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan agama yang bersumber dari para ulama salaf terdahulu. Ilmu AL Qur an dan Hadist merupakan sebuah tuntunan agar menusia mencapai ketenangan, kebahagiaan,keberkahan, dan keselamatan hidup dunia akhirat. Ilmu kitab kuning merupakan pelengkap dari ilmu Al Qur an dan Al hadist. Karena di dalam kitab kuning banyak diajarkan nilai – nilai kehidupan dan pelajaran hidup yang sangat berharga bagi siapa pun yang mempelajarinya. Di dalam kitab kuning inilah banyak tercantum tuntunan pendidikan karakter. Jika ini dipelajari oleh para siswa, harapan ke depan, akan menciptakan manusia yang tangguh dengan dasar akhlaqul karimah yang kuat. Inilah harapan MAN Kota Surabaya sebagai lembaga pendidikan di bawah naungan kementrian agama Kota Surabaya. Semoga MAN Kota Surabaya mampu menciptakan generasi unggul dengan akhlaqul karimah yang kuat untuk kemaslahatan bangsa dan negara di masa depan. Aamiin
Reporter : Adinda Nirmalasari (Tim Jurnalistik MAN Kota Surabaya)
Foto : Inas Amirah, Annisa (Tim Jurnalistik MAN Kota Surabaya)
Editor : Wiji Laelatul Jum’ah (Humas, Pembina Ekstrakurikuler Jurnalistik)
#KementrianSemuaAgama#