#kankemenagkotasurabaya
#mankotasurabaya
#hadirsebagaiinspirasi
(Kepala MAN Kota Surabaya beserta jajaran waka dan guru guru PAI sedang mengikuti pembukaan Pondok Ramadhan yang digelar secara zoom)
Bulan Ramadhan, memiliki banyak makna di baliknya. Bulan yang sangat tepat dijadikan sebagai bulan pendidikan, Syahrul Tarbiyah. Artinya, pada Bulan Ramadhan ini merupakan saat yang tepat sebagai media penguatan pendidikan karakter kepada siswa. Utamnya, kepada siswa yang ada di madrasah. Esensi Syahrul Tarbiyah pada Bulan Ramadhan akan menjadi ladang emas pembangunan pendidikan karakter kepada siswa.
Begitu juga dengan MAN Kota Surabaya, akan memanfaatkan momen ramadhan kali ini untuk memberi penguatan karakter kepada siswa – siswanya. Penguatan karakter tersebut dikemas dalam rangkaian kegiatan pondok Ramadhan yang tentunya akan diikuti oleh siswa – siswi kelas X dan XI.
Selaras hal tersebut, hari ini, Rabu, 13 Maret 2024, bertepatan dengan hari ke dua, umat Islam di Indonesia menjalankan ibadah puasa, Kementrian Agama Provinsi Jawa Timur menggelar acara pembukaan Pondok Ramadhan. Pembukaan pondok Ramadhan ini dilakukan secara daring dan serentak. Kagiatan ini diikuti oleh seluruh madrasah se Jawa Timur. Mereka mengikuti acara tersebut secara daring dari tempatnya masing-masing.
Ada nuansa berbeda dari tahun sebelumnya. Pada kegiatan Pondok Ramadhan kali ini, pembukaannya dilakukan secara serentak dan dibuka langsung oleh Kepala Kantor Kementrian Agama Provinsi Jawa Timur. Acara ini diikuti oleh 1,993 juta siswa madrasah di wilayah Kementrian Agama Jawa Timur secara zoom. Hadir dalam kegiatan tersebut adalah pejabat di lingkungan madrasah yang terdiri atas kepala madrasah dan jajarannya, pejabat di lingkungan Kantor Kementrian Agama Kota dan Kabupaten se Jawa Timur, serta pejabat di lingkungan Kantor Kementrian Agama Jawa Timur. Acara pembukaan Pondok Ramadhan ini terasa khidmad, semarak, dan bermakna.
Ada beberapa penampilan dari siswa perwakilan dari beberapa madrasah yang menjadi juara pada PORSENI Kemenag Jawa Timur tahun 2023 lalu. Mereka adalah juara pertama qori dan para juara singer. Mereka ditampilakan pada acara pembukaan pondok Ramadhan tersebut. Mereka membawakan beberapa lagu dengan suara merdu. Tentu saja, penampilan mereka cukup menghibur dan menyemarakkan suasana.
Pembukaan pondok Ramadhan yang dilakukan secara daring ini juga diikuti oleh siswa-siswi MAN Kota Surabaya. Ada sekitar 40 siswa, perwakilan OSIS dan SKI yang mengikuti acara ini. Bertempat di aula MAN Kota Surabaya, mereka mengikuti acara dengan khidmad.
(Pejabat madrasah, guru dan siswa yang sedang mengikuti pembukaan pondok Ramadhan secara zoom)
Dalam sambutannya, Bapak Dr. Sugiyo, selaku Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Jawa Timur, menyampaikan bahwa pondok Ramadhan merupakan sebuah momentum mewujudkan ekosistem moderasi beragama yang ekspansif.
”Ada 1,993 juta siswa yang mengikuti pondok Ramadhan. Harapannya, pondok Ramadhan ini merupakan upaya mewujudkan ekosistem moderasi beragama yang ekspansif. Apabila semua memahami tentang makna moderasi beragama, ini akan memberikan kedamaian bagi bangsa kita. Mendidik yang rahmatan lil alamin, dan menciptakan kondisi yang cinta damai,” kata Bapak DR. Sugiyo.
”Pondok Ramadhan memberikan fungsi pendidikan dan fungsi pengajaran. Pada fungsi pengajaran adalah transfer ilmu pengetahuan yang pada saat ini sudah digantikan oleh AI. Siswa yang mau belajar akan menemukan sumber belajar dengan sangat mudah. Terlebih pada saat ini, pembelajaran digital menjadi prioritas kemenag. Sementara itu, pada fungsi pendidikan, dikuatkan dalam pondok Ramadhan. Melalui pendidikan agama yang ditanamkan dalam pondok Ramadhan, menjadi pendidikan yang tidak tergantikan. Pendidikan membutuhkan karakter dan soft skill yang tidak bisa ditinggalkan. Dalam ibadah Puasa Ramadhan merupakan pendidikan perilaku yang sangat penting. Puasa Ramadhan adalah pendidikan soft skill, melatih dan mendidik generasi muda untuk bertanggung jawab,” lanjutnya.
Sementara itu, dalam sambutannya, Bapak Dr. H. Husnul Maram, MHI, kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Jawa Timur mengatakan bahwa pembukaan pondok Ramadhan yang diikuti oleh 1,993 juta siswa dan siswi madrasah, baru kali ini dilaksanakan. Karena, kegiatannya dilaksanakan secara serentak dan daring.
”Anak anak kita ini, harus kita jaga dan kita kawal. Hal ini agar seluruh anak anak madrasah menjadi generasi yang moderat, generasi yang mempraktekkan nilai – nilai Ta’liim Muta’aalim dalam kehidupan sehari-hari. Keberhasilan nilai-nilai Ta’liim Muta’aalim ini menjadikan generasi bangsa yang berakhlaqul karimah. Yang pasti, hal ini akan memberikan manfaat untuk bangsa ini,” ungkap Bapak Dr. Husnul Maram M.HI kepada 1,993 juta siswa madrasah se Jawa Timur tadi siang.
”Ciri khas madrasah, dimanapun, kapanpun, lulusan madrasah kita jamin pasti berakhlaqul karimah,” lanjutnya.
”Moderasi beragama adalah cara pandang dan cara sikap seseorang yang beragama Islam, sesuai dengan ciri khas komitment kebangsaan, Pancasila, dan UUD 1945. Oleh karena itu, anak-anak tidak boleh melakukan kekerasan. Baik itu kekerasan fisik, kekerasan verbal ataupun kekerasan seksual. Anak-anak tidak berkenankan melakukan kekerasan kepada temannya sendiri, tidak boleh menempeleng temannya sendiri, tidak diperkenankan untuk menyakiti temannya. Siapa saja, dari anak anak yang mendapatkan kekerasan fisik, kekerasan verbal, akan diproses secara hukum,” terang Bapak Husnul Maram lagi.
Dalam konteks ini, Bapak DR. H. Husnul Maram memberi penegasan kepada bapak dan ibu guru di madrasah untuk menjaga anak anak. Tentu saja, pesan-pesan moral yang disampaikan oleh Bapak Dr. Husnul Maram, M.HI, sebagai orang nomor satu di Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Jawa Timur ini, akan menjadi amanah panting bagi semua civitas akademika madrasah se Jawa Timur. Semoga pesan – pesan ini bisa menjadi inspirasi penguatan pendidikan karakter yang dikemas dalam kegiatan pondok Ramadhan tahun ini. Membentuk generasi bangsa dengan mengedepankan nilai-nilai Ta’liim Muta’aalim dalam kehidupan sehari-hari. Tentu saja, hal ini untuk menciptakan generasi bangsa yang cinta damai. (wiji)
#KementrianSemuaAgama