#kankemenagkotasurabaya#

#mankotasurabaya

#hadirsebagaiinspirasi#

Pengembangan potensi lembaga untuk mencapai tujuan, peningkatan kualitas kinerja, dan peningkatan kualitas layanan merupakan elemen terpenting untuk membangun lembaga Kementrian Agama Kota Surabaya yang berkualitas.  Merajut ukhuwah, menguatkan sinergi dalam melayani umat merupakan tema yang diagkat dalam gelar pembinaan ASN Kementrian Agama Kota Surabaya pada hari ini Rabu 16 April 2025.

Pembinaan pegawai beserta launching program unggulan Kantor Kementrian Agama Kota Surabaya yang dilaksanakan pada hari ini, Rabu 16 April 2025 berlangsung lancar.  Acara ini dilaksanakan di gedung graha Bung Karno Balai Besar Penjamin   Mutu  (BBMP) Provinsi Jawa Timur, Jalan Ketintang Wiyata Surabaya.  Tentu saja, pelaksanaan kegiatan ini untuk meningkatkan kualitas kinerja ASN Kementrian Agama Kota Surabaya.    Acara dimulai sekitar pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 12.00 WIB ini dihadiri oleh 600 ASN di lingkungan Kementrian Agama Kota Surabaya. Hadir dalam acara tersebut adalah seluruh kepala madrasah, guru-guru, karyawan dalam naungan Kemenag Kota Surabaya,  seluruh karyawan KUA  serta  dihadiri oleh pensiunan Kemenag Kota. Pembinaan yang bertema  “Merajut Ukhuwah dan Menguatkan Sinergi dalam Melayani Umat” ini dilaksanakan juga sebagai media untuk me-launching  program unggulan Kemenag Kota Surabaya sekaligus media silaturahmi antar ASN di lingkungan Kementrian Agama Kota Surabaya.

Pasukan Paskibra mengiringi masuknya Bapak Kepala Kantor Wilayah Surabaya dan Bapak Kepala Kantor Wilayah Jawa Timur.

Acara berlangsung meriah. Acara dibuka dengan menyanyikan yel-yel, penampilan band dari MAN Kota Surabaya,  penampilan  Paskibra dari MTsn 3 Kota Surabaya. Tim Paskibra MTsN 3 Kota Surabaya mengiringi kahadiran  Kepala Kemenag Kota Surabaya,  Dr. Muhammad Muslim, S.Ag., M.Sy, Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Jawa Timur, Bapak DR. Akhmad Sruji Bahtiar, M.Pd.I.  Pembukaan acara berlanjut dengan tampilan Tari Giri Sholawat dari MTsN 1 kota Surabaya, Pembacaan Ayat Suci  Al Qur an dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya & Mars Kemenag.

 “Surabaya merupakan salah satu kota metropolitan.  Mari kita buktikan bahwa madrasah di Surabaya dan Kemenag Kota Surabaya mampu menunjukan keunggulannya. Sesungguhnya, tanpa pengorbanan, perubahan tidak akan terjadi. Surabaya harus menjadi yang terbaik,” kata Bapak Muhammad Muslim mengawali sambutannya.

Bapak Dr. Muhammad Muslim S.Ag.,M.Sy. memberikan sambutan.

“Surabaya memang berbeda dengan yang lain. Oleh karena itu, Surabaya harus lebih hebat dari yang lain,” katanya.

“Untuk menjadi yang terbaik adalah sebuah keniscayaan. Tantangan, ujian dan problemnya lebih banyak di Surabaya. Kita saatnya harus terus bangkit. Madrasah di Surabaya menjadi tujuan madrasah yang lain. Oleh karena itu,  Surabaya harus menjadi yang terbaik,” tambahnya

“Mari kita bersama sama maju untuk Surabaya. Belajar dari Matahari agar bisa menyinari orang lain.  Menjadi cahaya yang teduh untuk orang lain. Menjadi bintang yang bisa menyinari di tengah kegelapan. Capaian hari ini tidak perlu dibanggakan karena esok hari harus lebih baik dari hari ini. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu menjadi contoh bagi yang lain,”  lanjut Bapak Muhammad Muslim  S.Ag, M.Sy.

Lauching Penerbitan buku.

Setelah itu, dilanjutkan dengan launching program-program unggulan  Kantor Kementrian Agama Kota Surabaya. Dimulai dengan pemaparan video program unggulan beberapa bidang di wilayah Kantor Kementrian Agama Kota Surabaya. Lalu, dilanjutkan juga dengan pemutaran video paparan program unggulan MAN  Kota Surabaya, MTsN 1, MTsN 3, MTsN 4, MIN 1 dan MIN 2 Kota Surabaya serta program unggulan pengawas RA.

Sementara itu, Bapak Dr. Akhmad Sruji Bahtiar,M.Pd.I, Kepala Kantor Kementrian Agama Kota Surabaya  mengatakan tentang rasa. Menurutnya, orang yang hebat itu adalah orang yang mau mengalahkan dirinya sendiri. Orang hebat itu adalah orang yang mampu untuk takut kepada dirinya sendiri. Diantaranya, ia takut tidak bisa berinovasi, takut untuk tidak bisa  berkreatif, dan takut untuk tidak bisa  menciptakan hal-hal baru.

Penampilan Qasidah Rebana Cilik dari RA Perwanida 1 Surabaya.

“Kalau tadi sudah disampaikan banyak program-program  hebat. Maka, program tersebut adalah program yang harus berbasis kebutuhan. Jika sebuah program itu berbasis kebutuhan, program itu harus  dicintai. Kalau sebuah program sudah dicintai, program-program ini harus dipertahankan. Orang yang mecintai akan totalitas dalam menjalankan dan mempertahankan program. Ada kesungguhan totalitas untuk meningkatkan kualitas program,” ungkap Bapak Akhmad Sruji Bahtiar dalam salah  statement sambutannya.  

“Zona integritas adalah sebuah kebutuhan. Membangun zona integritas merupakan upaya mempertemukan tujuan hidup. Membangun zona integritas juga menjadi langkah pemenuhan  kebutuhan hidup,” lanjut beliau.

“Godaan-godaan kecil sebagai gerimis harus berani kita tolak.  Membangun zona integritas untuk menangkap masa depan. Semua semangat untuk zona integritas adalah latihan untuk masa depan,” tambahnya.

Karena kita sudah punya program dan strategi, Seharusnya kita  bukan hanya melaunchingkan tapi juga menggerakkan. Kita harus bisa menjamin prgogram berjalan dengan baik. Untuk hal tersebut, tentunya bisa dimulai dengan membangun kesadran diri sendiri atas tanggung jawab. Oleh karena itu, kita bisa  mendapatkan standart pencapaian yang real. Hal tersebut agar tidak membuat program menjadi cuma-cuma,” terangnya.

Bapak Dr. Akhmad Sruji Bahtiar, M.Pd.I menyampaikan sambutan dan pesan.

“Sebagai ASN harus berani untuk merubah pola berpikir.  Mulailah berpikir positif yang sebelumnya kita tidak pernah memikirkan hal-hal positif tersebut. Berpikir positif akan berpengaruh pada tindakan  dan perilaku seseorang.  Visi dan misi itu ada untuk kebutuhan dan pengembangan.  Buatlah zona integritas itu menjadi budaya dan karakter. Kita harus juga  berani keluar dari zona nyaman. Jadikan kita ini orang hebat, yang tidak menggunakan sesuatu yang bukan menjadi hak kita, dengan berani menyatakan tidak pada barang yang bukan hak kita.  Orang yang memakan barag haram dapat membuat pikirannya rusak dan berpengaruh pada perilakunya. Lolos dalam jabatan bukan berati lolos menjunjung nama baik pimpinannya. Marilah kita membangun paradigma, setiap apapun yang diterima adalah bukan haknya. Saatnya, kita berani berkata tidak pada hal yang bukan menjadi milik kita.  Amanah akan berlangsung jika kita bertaruh jiwa dan raga dalam melaksanakan amanah tersebut,” nasihat Bapak DR Akhmad Sruji Bahtiar dalam materi pembinaan ASN Kementrian Agama Kota Surabaya hari ini.

Bapak Akhmad Sruji Bahtiar juga menyampaikan pesan bahwa sebagai manusia harus memiliki tanggung jawab terhadap lingkungan. Karena lingkungan dapat menjaga manusia. Kenali diri sendiri dan mendekat kepada Allah SWT. Saat menjadi pemimpin tidak boleh dholim karena suatu saat orang lain akan berbalik dholim. Bapak Akhmad Sruji bahtiar juga mengajak para ASN Kementrian Agama untuk takut kepada Allah SWT.

“Karena kita menjadikan Allah sebagai Tuhan maka Allah akan memudahkan urusan kita. Setelah bertaaruf akan menjadi takalluf yaitu berfikir bagamana kita memberikan yang terbaik untuk lingkungan.  Perkataannya hanya tentang mengingat  Allah hingga setelah takalluf menjdi insaf yakni hanya berbicara tentang Allah,” kataya

Ketika tim jurnalistik MAN Kota Surabaya mengadakan wawancara secara khusus kepada Bapak Akhmad Sruji Bahtiar beliau menyambut dengan baik. Menurut beliau, inovasi untuk ASN adalah sebuah kebutuhan.

“Inovasi itu kebutuhan. Sekarang adalah waktunya ASN berinovasi. Tentunya, hal ini untuk melayani masyarakat.  Bila ASN tidak berinovasi dan tidak berbasis digitalisasi maka ASN tersebut akan tertinggal. Oleh karena itu, ASN harus mulai menemukan inovasi,” kata beliau saat ditanya oleh tim jurnalistik MAN Kota Surabaya.

Guru-guru peserta pembinaan.

“Harapan saya, ke depan,  semua ASN dapat melaksanakan dengan sungguh-sungguh apa yang saya sampaikan. Yang paling penting, ASN  dapat melayani masyarakat dengan baik. Saya juga merasa sangat senang bisa bersilaturahim dengan teman-teman ASN di Kementrian Agama Kota Surabaya sehingga saya dapat menyampaikan amanat dan bersama-sama untuk mewujudkannya,” lanjut beliau sembari menutup wawancara.

Penulis: Anniy Althofunnisa ( Tim Jurnalistik MAN Kota Surabaya)

Foto: Akbar, Neysha, Zalfa ( Tim Jurnalistik MAN Kota Surabaya)

 Reporter : Talita Zahra dan M. Daffa ( Tim Jurnalistik MAN Kota Surabaya)

 Editor : Wiji Laelatul Jum’ah (Humas, Pembina Ekstrakurikuker Jurnalistik MAN Kota Surabaya)

#KementrianSemuaAgama#

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *