#kankemenagkotasurabaya#

#mankotasurabaya#

#hadirsebagaiinspirasi#

(Surabaya – MAN Kota Surabaya) Sahabat Moderasi Beragama yang dikenal dengan nama Hasirama MAN Kota Surabaya merupakan organisasi siswa yang menekankan keseimbangan toleransi dan harmoni dalam menjalankan ajaran agama. Pendekatan moderasi beragama sangat penting dikenalkan kepada generasi muda. Ini untuk menciptakan stabilitas keberlangsungan bangsa yang rukun dan damai dalam bingkai keragaman dan kebhinekaan bangsa.

R.Rangga Syarif, ketua Hasirama mengatakan bahwa kegiatan diklat Hasirama 2025 ini diadakan untuk anggota Hasirama kelas X. Hal ini untuk regenerasi dan kaderisasi untuk generasi selanjutnya.

”Karena Hasirama adalah organisasi yang baru, perlu adanya kaderisasi sebagai regenerasi untuk tahun berikutnya. Ini merupakan diklat pertama bagi anggota sekaligus sebagai upaya regenerasi dan kaderisasi pertama bagi anggota untuk generasi selanjutnya, ” kata R Rangga Syarif kepada tim jurnalistik pada hari ini, Senin 15 September 2025.

Diklat ekstrakurikuler Hasirama ini diselenggarakan selama dua hari pada Jum at s-d Sabtu, 12 s-d 13 September 2025. Dengan diikuti oleh 22 orang peserta dari kelas X dan 22 orang peserta dari kelas XI. Fokus diklat berada di aula MAN Kota Surabaya. Tema yang diusung dalam diklat kali ini adalah “Membentuk Kader Moderat Berakhlakul Karimah denganBelajar, Bekerjasama, Beraksi ala Dunia Pocoyo”.

Diklat ini dibuka oleh Ibu Enni Subhandini, Waka Kurikulum MAN Kota Surabaya. Hadir juga Ibu Nurun Nasichah, Ibu Siti Maria Ulfah dan Ibu Sophia, beliau bertiga adalah kader moderasi beragama sekaligus pembina Hasirama.

Setelah acara pembukaan, dilakukan kontrak belajar. Lalu dilanjutkan dengan pretest. Penyampaian materi moderasi beragama dilakukan oleh Ibu Siti Maria Ulfah. Setelah sholat ashar, peserta diklat harus menerima materi kepemimpinan dari Bapak Zulham. Lanjut sampai malam, peserta menyiapkan malam inagurasi. Para peserta diklat terlihat ceria dan antusias menerima materi diklat. Sholat berjamaah, qiyamul lail, dan makan bersama dilakukan dengan tepat waktu. Pada sabtu pagi, para peserta menerima materi tentang administrasi dilanjutkan dengan praktik. Senam bersama dan fun games menjadi warna terselenggaranya diklat ini. Gelak tawa dan canda mewarnai para peserta. Mereka tampak ceria, antusia dan bahagia dalam mengikuti kegiatan diklat.

Penyematan Tanda Peserta Diklat Hasirama

Menurut R. Rangga syarif, kegiatan diklat Hasirama bertujuan untuk memberikan edukasi sekaligus penempaan kepada anggota, khususnya siswa kelas X. Dalam diklat ini, peserta akan belajar organisasi. Mereka juga belajar mengembangkan keterampilan publik speaking, berpikir kritis, serta problem solving. Proses ini tidak hanya sebagai ajang pembelajaran, tetapi juga menjadi bekal penting bagi peserta untuk melanjutkan tanggung jawab dalam organisasi Hashirama di masa yang akan datang.

“Tujuan diklat ini untuk memberikan edukasi sekaligus penempaan mental yang kuat kepada anggota. Kemampuan berorganisasi, publik speaking, berpikir kritis, serta problem solving diajarkan dalam diklat ini. Proses ini tidak hanya sebagai ajang pembelajaran. Yang terpenting, akan menjadi bekal bagi peserta untuk melanjutkan tanggung jawab dalam organisasi Hashirama di masa yang akan datang,” kata R Rangga Syarif.

Rangga juga menyampaikan kesannya terhadap diklat hashirama. Menurutnya diklat Hasirama ini sangat positif. Meskipun ini adalah kali pertama diadakan.

”Kesan saya, diklat ini sangat positif. Meski kali pertama diadakan, diklat ini cukup sukses dan seru. Tidak seperti yang dibayangkan sebelumnya. Ternyata, penyelenggaraan diklat ini berlangsung sangat seru dan menantang. Terutama bagi para peserta yang mengikutinya. Ini membuktikan, meskipun baru kali pertama diadakan, kualitas diklat tidak kalah dengan kegiatan serupa. Khususnya untuk penyelanggaraan acara yang sudah berpengalaman. Diklat ini memberikan pengalaman berharga bagi seluruh peserta,” lanjutnya.

”Bagi saya, Hasirama ini, istilahnya seperti baru lahir, baru menetas dari telur. Ya inilah, kegiatan baru pertamakali kita adakan. Dan, untuk yang pertamakali ini sudah memuaskan sekali, seru, dan menyenangkan tentunya,” kesannya lagi.

”Semoga diklat hashirama dapat memberikan dampak positif dan signifikan bagi para anggora. Sebagai penerus, harapannya semoga mereka semakin memahami berbagai hal penting yang berkaitan dengan organisasi. Nantinya mereka siap untuk menjalankan peran dan tanggung jawabnya. Untuk diklat hashirama di generasi berikutnya, semoga mereka dapat diselenggarakan dengan kualitas yang lebih baik,” tegasnya lagi.

”Salah satu inovasi yang diaplikasikan dalam diklat Hashirama adalah terjalinnya kerja sama dan koordinasi yang baik. Koordinasi yang solid dari panitia penyelenggara, diharapkan semua rencana dapat terlaksana sesuai dengan target dan harapan,” kata Farrel, ketua pelaksana diklat hasirama.

Moderasi beragama adalah cahaya. Cahaya yang mampu menerangi jalan tengah, di mana kasih sayang dan toleransi menjadi ruh yang menghidupkan setiap langkah. Dengan harmoni kita menemukan kekuatan untuk merangkul perbedaan sekaligus membangun jembatan pemahaman antara sesama.

Hasirama yang dimiliki MAN Kota Surabaya merupakan embrio untuk menanamkan toleransi kepada generasi muda. Agar kelak, mereka menjadi bijak dalam menavigasi kompleksitas kehidupan. Mereka mampu menjadikan agama sebagai sumber inspirasi dan pencerahan, bukan sebagai sumber konflik. Karena dalam moderasi, kita temukan kedamaian dimana setiap hati dapat berdetak dalam harmoni dan setiap jiwa dapat bersinar dengan penuh kasih sayang.

Penulis : Oktaviana dan Angel (Tim Jurnalistik MAN Kota Surabaya)

Foto: Inas Amirah (Tim Jurnalistik MAN Kota Surabaya)

Editor : Wiji Laelatul Jum ah ( Humas, Pembina Ekstrakurikuler Jurnalistik)

#KementrianSemuaAgama#

#KementrianSemuaAgama

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *